Kisah Kesetiaan Rani, Menanti Suami di Tengah Erupsi

Rani dan Mulyanto hingga kini belum ditemukan

Lumajang, IDN Times - "Sek (sebentar), masih nunggu suamiku," sahut Ashri Wahyu Sinurani (26) saat diajak para pekerjanya mengevakuasi diri, Sabtu (4/12/2021). Awan pekat sudah membumbung di depan mata Rani pukul 14.53 WIB. Ia meminta pekerjanya bubar. Tapi dia sendiri masih menunggu suaminya, Mulyanto yang masih bekerja di dalam kantor tambang.

Rani tak membayangkan, penantiannya saat itu akan menjadi penantian selamanya. Tawa kecilnya yang sempat terekam. Dia dan suaminya hingga saat ini masih hilang akibat erupsi Gunung Semeru.

Rani adalah menantu dari pemilik Tambang Pasir H Satuhan. Sehari-hari, ia menemani dan membantu pekerjaan suaminya, Mulyanto. Termasuk ketika awan panas berisi abu vulkanik keluar dari Gunung Semeru mengubur suami, tambang, pekerja, dan membuatnya hilang hingga Kamis (9/12/2021).

1. Rani sempat memperingatkan suami dan pekerjanya untuk pulang

Kisah Kesetiaan Rani, Menanti Suami di Tengah ErupsiAdhim Wahyu Imam Santoso, adik Rani saat bercerita pada IDN Times/ IDN Times Aditya Mustaqim

Kisah Rani diceritakan oleh adiknya, Adhim Wahyu Imam Santoso kepada IDN Times, Rabu (8/12/2021). Sesaat sebelum dinyatakan hilang akibat erupsi Gunung Semeru, Rani yang tengah hamil 6 bulan sempat menyusul para pekerja dan suaminya di Tambang Pasir H Satuhan di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Ketika itu, Rani dengan perutnya yang besar mendatangi kawasan tambang. "Ayo, moleh-moleh (pulang)," tutur Rani sembari merekam video. Video pendek itu ia unggah di media sosialnya. Berkat ajakan pulang dari Rani, sebagian pekerjanya berhasil selamat dari erupsi. Pekerja ini yang menjadi saksi hidup hilangnya Rani dan Mulyanto.

"Mbak Rani ke tambang, nyuruh pekerjanya turun, pulang. Tapi kata pekerja yang selamat, waktu Mbak Rani diajak turun gak mau soalnya nunggu Mas Mul," ujar Wahyu.

2. Rani memilih menunggu suaminya

Kisah Kesetiaan Rani, Menanti Suami di Tengah ErupsiRani dan Mulyanto saat berpose berdua. Instagram.com/raniashri

Beberapa menit setelah videonya diunggah, ternyata Gunung Semeru mengamuk. Material-material vulkanik tumpah dari puncaknya. Lahar dingin bercampur air dari hujan membanjiri sungai yang terletak di samping tambang pasir H Satuhan. Tak terelakkan, Rani, suaminya, beserta para pekerja tersapu air bah bercampur lahar.

"Sampai saat ini infonya ada sekitar 20 orang pekerja di tambang," tutur Wahyu.

Kepanikan erupsi di Tambang H Satuhan terekam dari jejak alat-alat berat. Kendaraan itu berjejer-jejer, berusaha menyelamatkan diri. Tapi ternyata, upaya evakuasi ini gagal dan mereka pun terjebak lahar dan terkubur hingga menyisakan atapnya saja.

"Ada pekerja yang sudah ketemu, di dalam kemudi ekskavator," imbuh Wahyu.

3. Rani dinyatakan hilang

Kisah Kesetiaan Rani, Menanti Suami di Tengah ErupsiRani saat dalam sebuah pose.Instagram.com/raniashri

Erupsi Gunung Semeru rupanya memisahkan cinta Rani dan Mulyanto. Sudah hari keenam, Rani tak kunjung ditemukan. Sementara tubuh Mulyanto terseret arus sungai hingga beratus-ratus meter dari tambang.

Enam hari ini juga, keluarga Rani mencarinya ke mana-mana. Seluruh posko pengungsian di Sumber Wuluh, Penanggal, Kecamatan Candipuro dan lainnya sudah ditelusuri. Hasilnya, nihil. Rani pun dinyatakan hilang.

"Sempat ketemu ada yang namanya Rani, tapi ternyata anak kecil," tutur Wahyu.

Baca Juga: Peluk Erat Bayinya, Novitasari Ditemukan Tertimbun Pasir Gunung Semeru

4. Rani sempat tulis akan selalu ikut suaminya

Kisah Kesetiaan Rani, Menanti Suami di Tengah ErupsiRani dan Mulyanto saat berpose berdua. Instagram.com/raniashri

Cerita cinta Rani dan Mulyanto pun menjadi bukti sebuah kesetiaan. Pasangan suami istri yang baru menikah satu tahun itu hingga kini belum ditemukan. Meski melihat bahaya di depan mata, Rani menunjukkan kesetiaannya dan memilih memunggu sang suami.

Perasaan cinta Rani terhadap Mulyanto sempat ia rekam dalam tulisan di blog pribadinya http://wahyuashri.blogspot.com/. Ia menunjukkan betapa sakral hubungannya dengan Mulyanto.

"Aku hanya mengangguk pertanda aku setuju ketika ditanya kesiapan untuk ikut ke Lumajang. Sebenarnya sejak 2017 ketika pertama aku bekerja, aku sudah merencanakan akan resign ketika diminta oleh suamiku kelak untuk ikut dengannya. Bagiku seorang istri sudah seharusnya melakukan hal itu dengan suka rela," tulis Rani dalam catatannya.

 

Artikel ini telah mengalami perubahan judul dari "Cinta Sampai Mati, Rani Menanti-Suaminya di Tengah Erupsi" menjadi "Kisah Kesetiaan Rani, Menanti Suami di Tengah Erupsi" untuk menjaga akurasi.

Baca Juga: Warga Terdampak Erupsi Semeru, Tidur di 115 Pos Pengungsian

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya