TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TRC BPBD Lakukan Asesmen Jalur Lahar Dingin Gunung Semeru

Imbau warga tetap bertahan di pengungsian

Warga menunjukkan abu vulkanik Gunung Semeru. (ANTARA/Seno/rwa).

Lumajang, IDN Times - Antisipasi erupsi susulan Gunung Semeru sedang dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim). Tim tersebut diterjunkan melakukan asesmen wilayah rentan di sekitar aliran lahar dingin Gunung Semeru, Rabu (2/11/2020).

"Teman-teman mengasesmen wilayah-wilayah yang rentan terkena lagi, karena di situ sudah penuh lahar dingin. Nanti akan meluber ke mana, teman-teman lagi asesmen di situ," ujar Kasi Kedaruratan BPBD Jatim, Satriyo Nurseno dikonfirmasi.

Wilayah yang dimaksud ialah Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

1. Asesmen untuk mengetahui jalur evakuasi

Kondisi Gunung Semeru, Minggu (29/11/2020). Instagram.com/bbtnbromotenggersemeru

Satriyo menjelaskan, tujuan asesmen yaitu mengetahui jalur-jalur evakuasi di wilayah tersebut apabila kembali terjadi guguran lahar dingin. Sebab, sebagian masyarakat pengungsi sudah kembali ke rumah mereka.

"Karena masyarakat setempat yang semalam di pengungsian, pagi tadi kembali ke rumah untuk melaksanakan kegiatan masing-masing," jelas dia.

Baca Juga: BPBD Jatim Pastikan Satu Orang Hilang di Semeru Ditemukan

2. TRC juga pasang rambu peringatan

Guguran lava pijar teramati dari Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020) (ANTARA FOTO/Seno)

Selain memetakan jalur evakuasi tercepat, asesmen dilakukan untuk memetakan daerah yang perlu pemasangan rambu peringatan. Sebab, lahar dingin yang sekarang memenuhi Sungai Besuk di Desa Curah Kobokan bisa kembali mengalir deras dan meluber ke sekitar lokasi sungai. Apalagi, kawah Gunung Semeru masih ada kemungkinan bergejolak.

"Kami akan tetap mengoptimalkan keselamatan warga terkait pengungsian ini. Kami akan membuat rambu-rambu setelah asesmen ini agar masyarakat tidak mendekat di wilayah yang rentan dan rawan," katanya.

Baca Juga: Satu Orang Diduga Hilang, Awan Panas Masih Terpantau di Semeru

Berita Terkini Lainnya