TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

SMRC Beberkan Faktor Unggulnya ERJI di Survei, PDIP: Kami Total!

Mulai tim kampanye yang kreatif hingga faktor Risma

Ilustrasi Pilwali Surabaya 2020 (IDN Times/Mardya Shakti)

Surabaya, IDN Times - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Pilkada Surabaya Eri Cahyadi-Armuji (ERJI) unggul 11,2 persen di atas paslon nomor urut 2 Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU). Di survei tersebut, elektabilitas ERJI sebesar 48,5 persen dan MAJU 37,3 persen. Sedangkan sisanya masih belum menentukan pilihan.

Nah, unggulnya  ERJI ini cukup menarik. Sebab, dalam kontestasi Pilkada Surabaya, paslon MAJU diketahui lebih dulu mengenalkan diri untuk berkontestasi. Terlebih calon Wali Kota Nomor urut 2, Machfud, memasang alat peraga kampanye (APK) jauh-jauh hari. Bahkan, blusukan ke warga-warga sebelum menentukan pasangannya, Mujiaman.

1. APK ERJI dinilai lebih menarik

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani. Screenshoot YouTube/SMRC

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani pun membeberkan sejumlah analisis terkait keunggulan ERJI meski ketinggalan start. Dia melihat konten APK dan kampanye paslon yang hanya diusung PDIP ini lebih menarik dan membuat warga mudah mengingatnya.

“Memiliki kuantitas yang baik tak menjamin akan mampu menarik simpati pemilih. Tapi, kualitas juga sangat penting. Hal ini terbukti di Pilkada Surabaya," ujar Deni saat rilis survei, Minggu (22/11/2020).

"Seperti yang diketahui, Pak Machfud lebih dulu startnya dibanding Mas Eri. Itu artinya secara kuantitas Pak Machfud lebih dulu bisa melakukan sosialisasi. Tapi secara kualitas, Pak Machfud kalah dibanding Mas Eri,” dia menambahkan.

Baca Juga: SMRC Sebut PHK Jatim 4 Persen, Khofifah Berterimakasih pada Pengusaha 

2. Tim kampanye yang kreatif

Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji saat debat kedua Pilkada Surabaya. YouTube/KPU Surabaya

Lebih lanjut, tim kampanye duet mantan Kepala Bappeko dan mantan Ketua DPRD Kota Surabaya ini dinilai lebih bisa memanfaatkan sarana dan prasana serta waktu untuk menyosialisasikan. Contohnya, tingginya akses internet di Surabaya bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi program Eri-Armuji melalui dunia maya.

“Cara menawarkan program tim Eri-Armudji tidak monoton. Melalui konten-konten yang menarik dan lebih bervariasi bisa memikat hati pemilih. Hasilnya, popularitas dan elektabilitas Eri-Armuji mampu menyalip Machfud Arifin-Mujiaman, meski paslon nomor 2 ini start lebih dulu,” kata Deni.

3. Risma jadi daya tarik yang kuat

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri peringatan International Women Day 2020 di kantor IDN Times Surabaya (7/3). IDN Times/Reza Iqbal

Faktor penting, kata Deni, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang juga menjabat Ketua DPP PDIP. Dia menyebut ada hubungan antara elektabilitas Calon Wali Kota Eri Cahyadi, dengan penilaian kinerja Risma. Artinya, warga yang puas kinerja wali kota sekarang cenderung memilih Eri, dan sebaliknya, yang kurang puas cenderung memilih Machfud.

"Karena yang merasa puas dengan kinerja Risma lebih tinggi, maka sangat menguntungkan pasangan Eri Cahyadi-Armuji," imbuh dia.

Hasil survei SMRC juga mencatat sebanyak 97 persen warga Surabaya puas terhadap kinerja Wali Kota Risma yang sudah dua periode memimpin.

Seperti diketahui, survei SMRC ini digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka. Responden dipilih melalui metode multistage random sampling. Toleransi kesalahan (margin of error) survei ini diperkirakan ±3.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Survei SMRC: Elektabilitas ERJI Unggul karena Faktor Risma

Berita Terkini Lainnya