Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

SMRC Sebut PHK Jatim 4 Persen, Khofifah Berterimakasih pada Pengusaha

Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Surabaya, IDN Times - Saiful Mujani Research Center (SMRC) mengeluarkan hasil survei Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) nasional. Berdasarkan survei itu, jumlah PHK di Jawa Timur hanya sebesar 4 persen saja. Sedangkan tingkat PHK tertinggi di DKI Jakarta - Banten mencapai 31 persen, Jawa Tengah - Yogyakarkta 18 persen, dan Jawa Barat 12 persen. Hal itu pun ditanggapi positif oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

1. Khofifah bersyukur gelombang PHK tak setinggi provinsi lain

Ilustrasi PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Menanggapi hasil itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur. Menurutnya gelombang PHK yang terjadi selama pandemik COVID-19 tidak terlalu besar menerpa Jawa Timur. Lantaran kohesifitas dunia usaha yang berseiring dengan pemenuhan hak buruh.

“Alhamdulillah. Terima kasih kepada para pengusaha yang menjadikan kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai langkah terakhir. Ini berkat jalinan komunikasi yang baik antara pengusaha dan pekerja,” ujarnya dalam rilis resmi, Kamis (6/8/2020).

2. Optimis ekonomi Jatim cepat bangkit

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meninjau kesiapan Stadion Joko Samudro Gresik jadi Pondok Rehabilitasi. (Humas Pemprov Jatim).

Khofifah itu optimis melihat ekonomi Jatim bisa cepat bangkit saat penerapan adaptasi kebiasaan baru. Pemprov Jatim kini tengah melakukan identifikasi secara cermat sektor-sektor yang terkena dampak paling parah, sektor yang bertahan, dan sektor yang justru bisa mengambil peluang.

“Kami tengah menyiapkan strategi pemulihan. Bukan hanya usaha kecil, menengah, dan besar saja yang menjadi perhatian, tapi juga mikro bahkan ultra mikro,” dia menambahkan.

3. SMRC sebut Jatim, Sulawesi dan Kalimantan miliki angka PHK terendah

Ilustrasi Pengangguran akibat terkena PHK (IDN Times/Arief Rahmat)

Survei SMRC yang dirilis pada 29 Juli 2020 itu menggunakan wawancara telepon pada 2.211 responden yang terpilih melalui metode random sampling pada 22-24 Juli 2020. Margin of error survei diperkirakan 2,1 persen.

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas mengatakan bahwa  sekitar 15,2 persen warga mengalami PHK pada masa COVID-19. Jika diasumsikan ada 190 juta orang dewasa, maka yang terkena PHK sekitar 29 juta orang.

Daerah dengan tingkat PHK yang tinggi PHK tertinggi ditemukan di DKI-Banten yang mencapai 31 persen. Setelah itu ada Sumatra yang mencapai 26 persen. Sebaliknya, daerah dengan tingkat PHK paling rendah adalah Sulawesi 2 persen, Jawa Timur 4 persen, dan Kalimantan 6 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us