Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Surabaya, IDN Times - Bimbingan pranikah dan sertifikasinya masih menjadi pro dan kontra di masyarakat. Program yang segera diterapkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) ini disambut positif oleh PWNU Jawa Timur (Jatim).
1. Usulan bermula dari beberapa tokoh agama
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar saat konferensi pers di kantornya, Selasa (19/11). IDN Times/Ardiansyah Fajar Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar mengatakan, sebenarnya program sertifikasi prakawin adalah usulan dari beberapa tokoh agama. Mereka memberikan masukan ke pemerintah.
"Jadi yang ingin nikah harus ikut pelatihan dulu," ujarnya saat di Kantor PWNU Jatim, Selasa (19/11).
Baca Juga: PWNU Jatim: Untuk Kerukunan Boleh Salam Lintas Agama
2. Nantinya ada pembinaan ke calon pasutri
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar saat konferensi pers di kantornya, Selasa (19/11). IDN Times/Ardiansyah Fajar Dalam pelatihan tersebut, lanjut Marzuki, calon pasangan suami istri (pasutri) mendapat pembinaan. Yakni berupa pembekalan kewajiban dan hak masing-masing. Serta, ada juga soal membina dan menjaga keluarga tetap harmonis.
"Cara berkeluarga. Harapannya bisa menekan angka perceraian, biar gak ada anak tumbuh dari keluarga broken home," kata Marzuki.
3. Tujuannya untuk menekan angka perceraian
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar saat konferensi pers di kantornya, Selasa (19/11). IDN Times/Ardiansyah Fajar Karena ada tujuan untuk menekan angka perceraian itulah, PWNU setuju dengan program Kemenag ini. Marzuki berharap, kelas pranikah juga memberikan wawasan ke calon pasutri soal mendidik anak.
"Semua demi kemaslahatan, gak mungkin kiai gak setuju. Kemaslahatan itu menekan angka perceraian," tambah pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek tersebut.
Baca Juga: PWNU Jatim Minta Sukmawati Segera Minta Maaf ke Publik