TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Masa Libur Siswa SMA/SMK Diperpanjang hingga 5 April 2020

UN SMA juga diundur

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar siswa (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Surabaya, IDN Times - Wabah virus corona atau Covid-19 kian meluas. Tercatat hingga Minggu (22/3), ada 41 pasien positif, 88 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 999 orang dalam pemantauan (ODP) di Jawa Timur. Jumlah ini diprediksi masih akan terus bertambah.

1. Belajar di rumah hingga 5 April 2020

ilustrasi belajar online (IDN Times/Mela Hapsari)

Merespons kondisi ini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengambil kebijakan memperpanjang masa belajar di rumah bagi siswa SMA/SMK. Semula mereka hanya diliburkan mulai 16 hingga 29 Maret. Kini, libur diperpanjang sampai 5 April 2020.

"Kami ambil keputusan bahwa proses belajar di rumah bagi siswa didik (SMA/SMK) sampai 5 april 2020," ujarnya saat di Gedung Negara Grahadi, Minggu malam (22/3).

Baca Juga: Antisipasi Virus Corona, Khofifah Liburkan SMA/SMK se-Jatim, tapi. . .

2. Berdampak pada pelaksanaan UN SMA

Ilustrasi UNBK. ANTARA FOTO/Fauzan

Kebijakan ini pun berdampak pada penyelenggaraan ujian nasional (UN) bagi siswa kelas XII SMA. Seharusnya mereka melaksanakan UN pada 30 Maret mendatang. Lantaran diundur, maka UN dilaksanakan pada 6 April 2020.

"Dengan demikian yang harusnya ujian nasional bagi siswa SMA semula 30 Maret diundur 6 April 2020," kata Menteri Sosial kabinet Indonesia Kerja ini.

3. Minta kepsek stand by jika ada rakor

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) saat memimpin konferensi pers data terbaru virus corona di Jatim, Minggu malam (22/3). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Meski aktivitas belajar dilaksanakan dari rumah, namun Khofifah mengingatkan kepada kepala sekolah dan kepala cabang dinas agar selalu siap setiap saat. Mereka bisa saja dipanggil kepala dinas pendidikan provinsi jatim untuk rapat mendadak sewaktu-waktu. 

"Mereka harus stand by ketika sewaktu-waktu ada rapat kordinasi (rakor). Karena tanggal 30 Maret yang seharusnya ujian nasional, tetap mereka harus menyiapkan penyelenggaraan ujian nasional," ucap dia.

"Sehingga ketika mereka bekerja dari rumah, kita minta mereka stand by ketika sewaktu-waktu ada rapat kordinasi," Khofifah melanjutkan.

Baca Juga: Khofifah Ajukan 200 Ribu Alat Rapid Test Corona ke Pemerintah Pusat 

Berita Terkini Lainnya