TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Faktor yang Membuat Angka Penderita HIV di Jatim Turun

Semoga terus bisa ditekan ya. . . .

www.everydayhealth.com

Surabaya, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur rutin mendata jumlah penderita Human Inmunodeficiency Virus (HIV). Tahun ini, jumlah penderita HIV di Jatim dipastikan turun dibanding sebelumnya. Lantas, apa saja faktor yang menyebabkan penurunan angka tersebut?

1. Turun dari 8.000 menjadi 7.000 penderita

Petugas melakukan tes HIV pada darah seorang warga saat pemeriksaan HIV secara gratis di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/11/2019). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan, penderita HIV di Jatim pada 2018 berjumlah 8.000 orang. Akan tetapi, pada tahun ini jumlahnya menurun menjadi 7.000 penderita. Pihaknya yakin, angka tersebut bisa terus ditekan.

“Ini belum akhir tahun, artinya masih ada potensi turun lagi,” ujarnya, Selasa (3/12).

Baca Juga: Puluhan PSK Stasiun Wonokromo Terjaring Razia, 8 Orang Positif HIV

2. ODHA rutin meminum ARV

shutterstock

Selain itu, Dinkes juga mengklaim telah menekan kematian akibat HIV/AIDS. Sebab, banyak Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang rutin meminum obat antirretroviral (ARV). Dengan ARV, pertumbuhan virus bisa diperlambat. ARV bisa didapatkan di puskesmas terdekat.

"Untuk menekan virus agar tidak sampai menjadi AIDS. Memang harus diakui, masih banyak juga ODHA yang enggan rutin mengonsumsi ARV,” katanya.

3. Rutin penyuluhan ke masyarakat

freepik/spukkato

Kohar juga menyampaikan, berbagai upaya pencegahan dilakukan pemprov untuk menekan angka penderita HIV di Jatim. Salah satunya yaitu penyuluhan langsung, dengan mengampanyekan bahaya HIV dan penularannya ke masyarakat.

"Penularannya melalui hubungan badan dan jarum suntik. Kalau menular melalui handuk itu tidak benar,” jelasnya.

Baca Juga: Dinkes Lamongan Klaim Angka Penderita HIV/AIDS Tahun 2019 Turun

Berita Terkini Lainnya