TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belum Sebulan, 21 Warga Jatim Meninggal Akibat DBD

Ayo rek waspada rek!

ilustrasi nyamuk DBD(Pexels.Com/Pixabay)

Surabaya, IDN Times - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur (Jatim) pada awal tahun ini terus melonjak. Bahkan, jika dibandingkan dengan awal tahun lalu, peningkatannya sudah 100 persen lebih. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim pun mengajak masyarakat waspada, karena potensi kematian akibat DBD juga tinggi.

1. Kasus tertinggi di Bojonegoro, kematian terbanyak di Pamekasan

Ilustrasi nyamuk DBD (gambar.net)

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, per tanggal 1-27 Januari 2022, penderita DBD di Jatim sebanyak 1.220 orang, dengan jumlah kematian  21 orang didominasi usia 5-14 tahun. Jumlah penderita DBD tertinggi di Bojonegoro 112 orang, Nganjuk 82 orang, Malang 73 orang, Ponorogo 64 orang dan Tuban 61 orang.

Sedangkan jumlah kematian DBD tertinggi di Pamekasan tiga orang, Bojonegoro dua orang dan Nganjuk dua orang. Kematian DBD Jatim, rinciannya laki-laki 13 orang dan perempuan delapan orang. Bila dibandingkan  Januari  2021 penderita DBD sebanyak 668 orang dengan jumlah kematian lima orang. Total penderita DBD tahun 2021 sebanyak 6.417 orang, dengan jumlah kematian 71 orang.

Baca Juga: Selama Januari 2022, Ada 69 Kasus DBD di Jatim 

2. DBD harus ditangani mulai hulu hingga hilir

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan sidak di beberapa retail modern. IDN Times/Alfi Ramadana

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pencegahan dan penanganan masalah DBD ini harus dilakukan mulai hulu sampai hilir. Serta diperlukan kerjasama dan sinergi seluruh pihak baik masyarakat, pemerintah, sampai dengan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan.

“Salah satu kunci keberhasilan penanganan DBD ini dimulai dari hulu yakni bagaimana kita menerapkan 3M Plus di lingkungan kita masing-masing. Jadi bagaimana peran serta masyarakat untuk mencegah bagaimana agar nyamuk aedes aegypti yang membawa virus DBD ini tidak berkembang biak,” ujarnya tertulis, Jumat (28/1/2022).

Baca Juga: DBD Jatim Capai 977 Kasus, 17 Meninggal Dunia

Berita Terkini Lainnya