TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anas Minta Ada Kampus Negeri di Banyuwangi, Menristek Dikti Menjawab

Wah gak perlu kuliah jauh-jauh nih

(Menristekdikti, Mohammad Nasir) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Surabaya, IDN Times - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir bertemu dalam Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Hayam Wuruk Kantor Gubernur Jatim, Kamis (22/11). Dalam kesempatan ini, Anas memaparkan bagaimana perkembangan Banyuwangi.

1. Anas ingin ada Universitas Negeri di Banyuwangi

IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Usai pemaparan, Anas mengatakan pada Nasir kalau sebenarnya Banyuwangi butuh Universitas Negeri. "Jadi kami sudah siapkan lahan yang luas. Ini sudah bisa kalau dibangun Universitas Negeri. Tinggal tunggu Pak Menteri saja," ujarnya.
 

2. Menristekdikti dorong adanya perguruan tinggi merata

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Menanggapi hal tersebut, Nasir mengatakan akan mendorong adanya univeristas negeri di Banyuwangi. Tak hanya Banyuwangi, hal serupa juga ia lakukan di berbagai kota di Indonesia. "Ada di Pangandaran, Cirebon, Sukabumi. Di daerah Kalimantan, ada di Banda Neira ini kami dorong terus. Ini harus kita lakukan supaya anak-anak di daerah 3T mendapatkan pendidikan berkualitas. Itu yang penting," katanya.

3. Ke depan Menristekdikti dorong online learning

IDN Times/Ardiansyah Fajar

Ketika ditanya berapa daerah yang sudah mengembangkan perguruan tinggi, Nasir menjawab ada 10 sampai 16 melalui pendidikan Politeknik. "Tapi, ke depan tidak hanya melihat pendidikan dari sistem face to face. Kami bangun adalah yaitu online learning, pendidikan jarak jauh," tambahnya.

Baca Juga: Begini Gaya Azwar Anas Cerita Pengalaman Lucunya Selama Jadi Bupati

4. Bisa tingkatkan persentase hingga 80 persen

(Menristekdikti, Mohammad Nasir) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jika ini terwujud menyeluruh, Nasir meyakini persentase warga yang bisa mengenyam pendidikan tingga bisa meningkat. "Sekarang 37 persen, bisa meningkat 70-80 persen di lima tahun ke depan itu akan terjadi. Kualitas yang online dengan face to face harus sama," lanjutnya.

Baca Juga: Menristekdikti Sebut Ada PTN di Jatim yang Terpapar Radikalisme

Berita Terkini Lainnya