Sugeng Bunuh Korban Terlebih Dahulu Sebelum Lakukan Mutilasi 

Pelaku kecewa gagal berhubungan badan dengan korban

Malanh, IDN Times - Teka-teki mengenai kasus mutilasi di Pasar Besar, Kota Malang akhirnya terungkap. Polisi mengamankan Sugeng Santoso (49) yang merupakan pelaku mutilasi tersebut. Berdasarkan pemeriksaan, sebelum dimutilasi, korban terlebih dahulu dibunuh oleh pelaku. 

1. Ditemukan ceceran darah di TKP

Sugeng Bunuh Korban Terlebih Dahulu Sebelum Lakukan Mutilasi IDN Times/ Alfi Ramadana

Sebelumnya, pelaku mengatakan kepada polisi bahwa korban meninggal terlebih dahulu sebelum dimutilasi. Namun, pihak kepolisian menemukan fakta lain. Sugeng ternyata  membunuh korban sebelum memutilasinya.  

"Ada bekas ceceran darah cukup banyak di bawah tangga. Ini menjadi bukti bahwa korban memang masih hidup saat dibunuh. Bahkan, dari tubuh korban sempat muncrat ke baju milik pelaku saat pelaku menggorok leher korban," ucap Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, Senin (20/5).

2. Pelaku kecewa gagal lampiaskan hasrat seks

Sugeng Bunuh Korban Terlebih Dahulu Sebelum Lakukan Mutilasi IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih jauh, Asfuri menjelaskan bahwa pelaku bertemu dengan korban pada tanggal 7 Mei lalu. Saat itu, korban meminta uang kepada pelaku. Lantaran tak memiliki uang lalu korban diberi makan oleh pelaku. Setelah itu, korban memiliki hasrat untuk melakukan hubungan badan dengan korban, maka dibawalah korban ke Pasar Besar, tempat dimana pelaku biasa tidur. 

"Sampai di Pasar Besar, pelaku mengajak korban untuk berhubungan badan, namun korban menolak dengan alasan sakit. Pelaku tak percaya dan kemudian memasukkan tangannya ke kemaluan korban hingga mengeluarkan cairan dan darah yang berbau tidak sedap. Pelaku juga memasukkan tangannya ke dubur korban hingga korban akhirnya pingsan," ucapnya. 

Baca Juga: Kerap Menggelandang, Pelaku Mutilasi Pasar Besar Dikenal Pendiam 

3. Tinggalkan korban saat pingsan

Sugeng Bunuh Korban Terlebih Dahulu Sebelum Lakukan Mutilasi IDN Times/ Alfi Ramadana

Kemudian, lanjut Asfuri, pelaku menyumpal dubur korban dengan kaos dan melakban kemaluan korban. Tak hanya itu saja, pelaku kemudian menatoo telapak kaki korban dengan tulisan Sugeng serta Wahyu yang didapat dari Gereja Comboran. Usai melakukan hal tersebut, pelaku kemudian meninggalkan korban dalam keadaan tak sadarkan diri. Sekitar pukul 01.30 WIB tanggal 8 Mei, pelaku kembali mendatangi korban. 

"Melihat korban dalam kondisi tidur, pelaki kemudian melakukan pembunuhan dengan menggorok leher korban. Darah korban sempat muncrat ke kaos yang digunakan pelaku," jelasnya. 

4. Mutilasi korban usai dibunuh

Sugeng Bunuh Korban Terlebih Dahulu Sebelum Lakukan Mutilasi IDN Times/ Alfi Ramadana

Setelah menggorok leher korban menggunakan gunting, pelaku melihat tangan dan kaki korban masih bergerak-gerak. Setelah itu pelaku menyeret korban ke kamar mandi. Lantaran posisi kamar mandi yang terlalu sempit, maka pelaku memotong tangan dan kaki korban. 

"Tubuh korban ditaruh di toilet dan ditutupi karung. Tangan dan kaki korban dibawa ke bawah tangga," tambahnya. 

5. Pelaku sempat tutupi kejadian sebenarnya

Sugeng Bunuh Korban Terlebih Dahulu Sebelum Lakukan Mutilasi IDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, saat dilakukan pemeriksaan oleh psikiater, pelaku tak menceritakan kejadian sebenarnya. Pelaku masih berusaha menutupi kejadian sebenarnya lantaran mengetahui akibat dari perbuatanya. Hal itu, menjadi bukti bahwa pelaku dalam kondisi sadar dan tidak dalam gangguan berpikir. 

"Pasal yang disangkakan kepada pelaku saat ini adalah 388 tentang pembunuhan. Ancaman hukumanya adalah 15 tahun penjara," tandasnya. 

Baca Juga: Polisi Sebut Pelaku Dalam Kondisi Sadar Saat Lakukan Mutilasi 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya