Seorang Anak Tega Habisi Ayahnya, Diduga Gangguan Jiwa 

Belum sempat dibawa ke RSJ karena terkendala KTP

Malang, IDN Times - Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Rabu (5/1/2021). Seorag anak tega menghabisi nyawa ayah kandungnya sendiri lantaran merasa terganggu dengan aktivitas renovasi rumah. Korban bernama Suradi (65) meninggal dunia dengan luka bacok pada bagian kepala oleh sang anak sendiri yang berinisial HC (37). 

1. Ditemukan pertama kali oleh saudaranya

Seorang Anak Tega Habisi Ayahnya, Diduga Gangguan Jiwa Ilustrasi Tersangka Pembunuhan (IDN Times/Aditya Pratama)

Kaur Umum Pemerintah Desa (Pemdes) Jambangan, Sabar Santoso menjelaskan bahwa peristiwa pembunuhan tersebut terjadi pada Rabu (5/1/2022) sekitr pukul 07.00 WIB. Korban pertama kali ditemukan oleh saudaranya setelah anak kedua korban yang mengalami tuna wicara keluar minta pertolongan.

"Melihat hal itu, warga kemudian  berdatangan berupaya membantu korban," ucap Sabar Santoso, Rabu (5/1/2022). 

Baca Juga: Angka Demam Berdarah Kota Malang Tinggi, Tersebar di Semua Wilayah

2. Dibunuh oleh anaknya sendiri

Seorang Anak Tega Habisi Ayahnya, Diduga Gangguan Jiwa Ilustrasi penganiayaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Lebih lanjut, Sabar menceritakan berdasarkan keterangan dari anak pertama korban, Ponimin bahwa yang melakukan perbuatan keji tersebut adalah adiknya. Ponimin menduga sang adik merasa terganggu lantaran selama 10 hari terakhir, rumah yang ditinggali Suradi dan HC serta kakak yang nomor dua itu tengah direnovasi. Hal itu kemudian membuat pelaku gelap mata dan kemudian nekad menghabisi ayahnya sendiri.

"Selama ini memang pelaku itu sering hanya berdiam diri di kamar saja. Tetapi karena 10 hari ini rumah sedang direnovasi, jadi mungkin merasa terusik. Kemudian tadi bapaknya yang jadi sasaran," tambahnya. 

3. Saudaranya juga mengalami luka

Seorang Anak Tega Habisi Ayahnya, Diduga Gangguan Jiwa (Ilustrasi kasus pembunuhan) IDN Times/Arief Rahmat

Selain Suradi yang menjadi korban meninggal dunia, sang kakak yakni Ponimin juga turut menjadi korban. Beruntung Ponimin masih bisa diselamatkan meskipun harus mengalami luka pada pelipis muka dan tiga jari tangannya.

"Tadi pelaku juga sempat melawan saat hendak diamankan warga. Karena membawa senjata tajam dan khawatir melukai warga, maka tadi diikat beramai-ramai," sambungnya. 

4. Sang anak alami gangguan jiwa

Seorang Anak Tega Habisi Ayahnya, Diduga Gangguan Jiwa Ilustrasi jenazah. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sabar menyebut bahwa pelaku gangguan jiwa. Hal itu sudah dialami pelaku sejak tahun 2003 lalu. Awalnya, pelaku merupakan sosok yang normal dan tak bermasalah. Bahkan pelaku sempat bekerja normal dan kemudian menikah. Tetapi diduga ada permasalahan ekonomi dan kehilangan pekerjaan yang akhirnya membuat kejiwaan pelaku terganggu, dan mulai mengalami depresi.

"Jadi karena masalah ekonomi, istrinya kemudian minta cerai. Hal itu membuat depresinya semakin bertambah," jelasnya. 

Baca Juga: Informasi Wisata Pantai Tiga Warna Malang: Lokasi, Rute, dan Tips 

5. Tak bisa dibawa ke RSJ

Seorang Anak Tega Habisi Ayahnya, Diduga Gangguan Jiwa Ilustrasi pembunuhan (IDN Times/ Mardya Shakti)

Sejak awal mengalami masalah kejiwaan, Sabar menyebut bahwa pelaku belum pernah dibawa ke RSJ. Hal itu lantaran yang bersangkutan belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Pasalnya untuk kelengkapan data pengobatan maka perlu NIK yang sejauh ini tak bisa dipenuhi dari pelaku. 

"Dua bulan lalu sempat mau dibawa ke RSJ. Tetapi tidak bisa karena terkendala pelaku tidak punya KTP," tandasnya. 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya