Pemkab Malang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kerusuhan Kanjuruhan

Berharap ini tragedi terakhir

Malang, IDN Times - Bupati Malang, Sanusi menyesalkan kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Peristiwa tersebut menjadi peristiwa paling kelam dalam sejarah sepak bola Indonesia. Akibat kericuhan tersebut, 127 orang meninggal dunia dan 180 lainnya harus mendapat perawatan. 

1. Bakal tanggung biaya perawatan korban

Pemkab Malang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kerusuhan KanjuruhanIlustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Sanusi menyatakan bahwa Pemkab Malang tidak akan tinggal diam atas peristiwa tersebut. Ia menyatakan bahwa seluruh biaya perawatan bagi para korban akan ditanggung oleh Pemkab Malang. Dirinya juga sudah melihat langsung sejumlah korban yang saat ini dirawat dibeberapa rumah sakit di Kabupaten Malang.

"Kami sudah perintahkan seluruh kepala rumah sakit untuk memberikan perawatan sebaik mungkin untuk korban selamat tanpa melihat identitas mereka. Urusan biaya semuanya ditanggung Pemkab Malang," urainya Minggu (2/10/2022). 

Baca Juga: Rusuh Arema Vs Persebaya, 127 Orang Meninggal Dunia 

2. Turunkan semua armada ambulance

Pemkab Malang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kerusuhan KanjuruhanPasangan Sanusi-Didik menggunakan mobil terbuka saat mendaftar ke KPU Kabupaten Malang. IDN Times/ Alfi Ramadana

Selama proses evakuasi berlangsung, Sanusi juga memerintahkan untuk memberi support maksimal. Salah satunya dengan mengerahkan mobil ambulance untuk membantu para korban. Evakuasi sendiri berlangsung hingga dinihari sampai seluruh korban dibawa ke rumah sakit.

"Sejak awal kami sudah mengamanatkan kepada pak wabup untuk mengawal pertandingan ini. Kemudian ketika ada peristiwa, kami melakukan upaya bantuan semaksimal mungkin," imbuhnya. 

Baca Juga: Terkait Tembakan Gas Air Mata, Polisi Sebut Suporter Anarkis

3. Sampaikan bela sungkawa kepada para korban

Pemkab Malang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kerusuhan KanjuruhanIlustrasi jenazah. (IDN Times/Mardya Shakti)

Terlepas dari itu, Sanusi juga menyampaikan kesedihan atas peristiwa itu. Ia berharap ini adalah peristiwa terakhir dalam sepak bola nasional yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Sebab, tidak ada pertandingan sepak bola seharga nyawa.

"Kami turut menyesalkan peristiwa ini. Namun kami juga mengupayakan bantuan terbaik untuk para korban dengan pelayanan fasilitas kesehatan yang maksimal," pungkasnya. 

Topik:

  • Zumrotul Abidin
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya