Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hujan Deras, Jembatan Penghubung Dua Desa di Malang Ambrol

Warga masayarakat dua desa yakni Genengan dan Jatisari melakukan perbaikan jembatan yang ambrol. IDN Times/ Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Curah hujan tinggi yang mengguyur kawasan Malang Raya dalam beberapa hari terakhir menyebabkan sebuah jembatan ambrol. Jembatan yang berada di Desa Genengan, Pakisaji Kabupaten Malang tersebut tak kuasa menahan derasnya air.  Satu sisi bagian jembatan yang menjadi penghubung dua desa yakni Genengan dan Jatisari terputus. 

1. Warga harus memutar untuk mencari jalan lain

Warga bergotong-royong membuat jembatan sementara sampai ada perbaikan dari pemerintah. IDN Times/ Alfi Ramadana

Lantaran sebagian jembatan terputus, warga kini harus mencari alternatif lain yang jaraknya lebih jauh.  "Sebenarnya ada jalan poros yang bisa digunakan. Tetapi memang jaraknya lebih jauh. Keberadaan jembatan ini memang sangat penting untuk masyarakat," ucap Muhammad Sueb, Kepala Desa Jatisari saat ditemui di lokasi, Selasa (3/3). 

2. Luapan air membawa material sampah yang membuat jembatan ambrol

Warga bergotong royong membersihkan sampah yang menyangkut di tiang bawah jembatan. IDN Times/ Alfi Ramadana
Warga bergotong royong membersihkan sampah yang menyangkut di tiang bawah jembatan. IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih jauh, Sueb menjelaskan bahwa kejadian ambrolnya jembatan tersebut pada Senin (2/3) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, hujan tengah mengguyur kawasan Malang Raya. Luapan air tersebut mencapai area jalan di sebelah jembatan. Arus air yang cukup deras membawa berbagai macam material sampah. Lataran tak kuat menahan, sisi jembatan yang berada di desa Genengan ambrol terbawa air. 

"Luapan air yang terjadi semalam memang yang terbesar. Bahkan air meluap sampai ke tanah milik warga," tambahnya. 

3. Perawatan jembatan cukup bagus

Sampah menumpuk pada bagia bawah jembatan. IDN Times/ Alfi Ramadana

Sueb memastikan bahwa selama ini pemerintah desa juga sudah melakukan perawatan terhadap jembatan. Bahkan beberapa waktu lalu, pihaknya juga sudah melakukan penambahan penyangga pada sisi kiri kanan jembatan. Namun, Sueb menjelaskan bahwa debit air yang melalui Sungai Metro pada Senin malam memang cukup besar. 

"Perawatannya bagus dan sudah kami lakukan. Tetapi memang debit airnya besar sekali sehingga tambahan penyangga juga tidak mampu menahan," jelasnya. 

4. Sudah komunikasikan dengan Dinas Bina Marga

Perbaikan sementra jembatan yang ambrol. IDN Times/ Alfi Ramadana

Di sisi lain, untuk perbaikan jangka panjang sejauh ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Bina Marga. Sejauh ini Sueb menjelaskan bahwa responnya positif. Tetapi memang sejauh ini masih menunggu tindakan perbaikan. Sementara, warga melakukan perbaikan seadanya menggunakan bambu agar jembatan kembali bisa diakses masyarakat. 

"Saat ini kami masih menunggu tindakan dari Bina Marga Kabupaten Malang. Sementara memang ini diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat," kata Sueb. 

5. Jembatan sudah berusia 20 tahun

Untuk sementara waktu jembatan disambung menggunakan bambu agar kembali bisa diakses. IDN Times/ Alfi Ramadana

Terlepas dari itu, Sueb mengakui bahwa memang usia jembatan yang menghubungkan Desa Genengan dan Jatisari tersebut memang cukup tua. Meskipun sudah dilakukan perawatan beberapa kali, namun tetap saja jembatan tersebut tak mampu menahan derasnya air yang mengalir. Sehingga jembatan tersebut ambrol. 

"Mungkin usia jembatannya sudah mencapai 20 tahun. Tetapi selama ini perawatan masih bagus," pungkasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfi Ramadana
EditorAlfi Ramadana
Follow Us