Bulan Depan Sekolah di Kota Malang Pakai PeduliLindungi 

Masih kejar target vaksinsi 100 persen

Malang, IDN Times - Pemerintah Kota Malang segera menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Malang. Tujuannya meminimalisir penyebaran COVID-19. 

1. Paling lambat bulan depan

Bulan Depan Sekolah di Kota Malang Pakai PeduliLindungi Ilustrasi pembelajaran tatap muka di sekolah (dokumen/IDN Times)

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Suwarjana menjelaskan bahwa penerapan dilakukan di SMP lantaran siswa ditataran ini diperbolehkan menbawa ponsel. Sementara untuk level sekolah dasar masih belum bisa diterapkan karena memang SD tak diperbolehkan membawa ponsel. "Rencananya untuk SMP sudah kami siapkan untuk penerapan aplikasi Peduli Lindungi," paparnya Selasa (2/11/2021). 

Baca Juga: 8 Rekomendasi Kafe yang Cocok untuk Dinner Romantis di Malang Raya  

2. Masih tunggu selesai vaksinasi pelajar

Bulan Depan Sekolah di Kota Malang Pakai PeduliLindungi dokumen pribadi

Lebih jauh, Suwarjana menambahkan bahwa proses pengajuan untuj scan barcode aplikasi PeduliLindungi sendiri bisa berjalan cepat. Namun prosesnya baru akan dilakukan saat proses vaksinasi pelajar sudah selesai 100 persen. Saat ini vaksinasi pelajar di Kota Malang sudah mencapai 99 persen untuk dosis pertama dan 60 persen untuk dosis kedua. "Insyaallah paling lambat bulan depan akan kami terapkan itu. Tentu akan kamu ajukan dulu. Proses pengajuannya cepat kok," tambahnya. 

3. Swab rutin tetap berjalan

Bulan Depan Sekolah di Kota Malang Pakai PeduliLindungi Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Selain antisipasi dengan rencana penggunaan aplikasi PeduliLindungi, Dinas Pendidikan Kota Malang juga tetap melakukan deteksi dini penyebaran COVID-19 dengan melakukan swab antigen secara acak kepada siswa. Dari total 40 persen siswa secara acak yang sudah menjalani swab antigen rutin, hasilnya sejauh ini diketahui negatif. "Jangan sampai karena situasi landai semua jadi lengah. Protokol kesehatan tetap berjalan secara maksimal," sambungnya.  

4. Pindah-pindah sekolah

Bulan Depan Sekolah di Kota Malang Pakai PeduliLindungi Ilustrasi petugas medis melakukan rapid tes antigen COVID-19 (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Lantaran sistem yang dipakai adalah acak, maka swab antigen dilakukan bergantian dari satu sekolah ke sekolah lainnya. Sampling diambil secara acak  dengan izin orangtua. Kalau untuk guru dan tenaga pengajar lainnya swab antigen wajib dilakukan. 

"Yang acak ini untuk siswa. Jadi selau berpindah-pindah terus sesuai dengan izin orang tua. Alhamdulillah dari semua yang sudah dites hasilnya negatif," pungkasnya. 

Baca Juga: Kisahnya Viral, Trimah Dapat Emas dan Uang dari Crazy Rich Malang

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya