Unik, Balai Kota Batu Dipenuhi Patung Dari Sampah Plastik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batu, IDN Times - Sebuah pemandangan berbeda tampak di kawasan depan Balai Kota Among Tani, Kota Batu, Sabtu (23/7/2022). Puluhan patung berjejer di kiri dan kanan trotoar. Sekilas patung-patung tersebut tampak tak ada bedanya dengan patung lain. Tetapi jika diamati dengan seksama, patung tersebut sangat unik lantaran terbuat dari sampah plastik.
1. Sampah plastik dibentuk berbagai karakter
Sampah plastik tersebut dirangkai menjadi berbagai bentuk patung mulai dari tokoh kartun, tokoh pewayangan, hingga tokoh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa karakter yang dijadikan objek patung sampah di antaranya Gatotkaca, Arjuna, Robocop hingga karakter wanita berhijab.
Karaktet-karaktertrrsebut dibentuk dari berbagai jenis sampah plastik mukai dari bungkus kopi sachet, bungkus rokok, bungkus detergen, bungkus sabun, bungkus makanan ringan dan snack, sak bekas beras, hingga bekas sak semen.
2. Edukasi jaga lingkungan untuk warga
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan menjelaskan bahwa keberadaan patung dari bahan sampah plastik itu bukanlah tanpa alasan. Patung dari sampah tersebut merupakan bahiag dari pameran '1001 Manusia Sampah' yang diinisiasi para seniman di Kota Batu. Tujuannya adalah untuk mengampanyekan pengurangan sampah plastik.
"Inisiatornya adalah seniman bernama Rochim dari komunitas MAOS Art. Karena idenya bagus, jadi kami coba berkolaborasi mewujudkan hal itu," katanya Sabtu (23/7/2022).
3. Satu patung dikerjakan oleh lima orang
Aries menambahkan bahwa tiap patung memiliki ukuran yang berbeda-beda. Tetapi proses pengerjaannya memang tidak sebentar. Satu patung membutuhkan lima orang untuk menyelesaikannya bergantung pada karakter yang ingin dibuat.
"Seluruh elemen ikut terlibat, mulai dati ibu-ibu PKK, pemerhati lingkungan, OPD, hingga pelaku usaha. Karena memang tujuan dari agenda ini untuk mengurangi sampah plastik," sambungnya.
Setelah proses pameran selesai, patung-patung berbahan sampah tersebut akan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung untuk didaur ulang. Paneran sendiri masih akan terus dilakukan sampai Selasa (26/7/2022) mendatang. Sebagai apresiasi atas ide tersebut, Pemkot Batu juga bakal memberikan penghargaan atas pameran tersebut.
"Rencananya setelah pameran, patung-patung ini bakal dijadikan semacam monumen atau candi di TPA Tlekung," jelasnya.
Baca Juga: Volume Sampah di TPA Benowo Naik 200 Ton Selama Ramadan
4. Target pengurangan sampah hingga 30 persen pada akhir tahun
Terlepas dari itu, Aries mengharap bahwa pameran patung sampah ini bisa menjadi awal yang bagus untuk pengurangan sampah di Kota Batu. Pasalnya saat ini, volume sampah yang masuk ke TPA Tlekung mencapai 120 ton setiap hari. Jumlah tersebut akan membengkak mencapai 140 ton ketika akhir pekan dan musim libur tiba.
"Target kami akhir tahun ini bisa ada pengurangan hingga 30 persen volume sampah yang masuk ke TPA Tlekung. Ini juga sebagai upaya mewujudkan gerakan Batu bebas sampah plastik yang dicanangkan pemerintah kota," pungkasnya.
Baca Juga: Puluhan Sapi di Kota Batu Diduga Terjangkit PMK
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.