Melihat Potensi Ternak Merpati Hias Yang Bernilai Jutaan

Malang, IDN Times - Bagi sebagian orang, memelihara burung merupakan bagian dari hoby. Namun, sejauh ini masyarakat hanya tertarik untuk memelihara burung berkicau. Padahal ada banyak jenis burung yang bisa dipelihara dan bisa menghasilkan pundi rupiah. Salah satu yang sangat potensial adalah merpati hias.
Kini merpati hias mulai banyak diminati dan dikembangbiakkan. Salah satunya seperti dilakukan oleh Mochammad Kusholikhudin. Sejak empat tahun terakhir dirinya mulai menekuni pengembangbiakan merpati hias di rumahnya di Jl Satsuit Tubun, Gadang, Kota Malang.
1. Kembangbiakkan khusus merpati hias kontes
Mochammad Kusholikhudin atau lebih akrab disapa Udin menjelaskan bahwa sebenarnya dirinya sudah menyukai burung jenis merpati sejak masa kuliah. Namun, saat itu dirinya hanya memelihara saja dan tidak fokus untuk breeding. Tetapi kemudian muncul jenis merpati kontes yang belakangan mulai berkembang di Indonesia. Hal itulah yang membuat dirinya kembali menekuni pengembangbiakan merpati utamanya untuk kontes.
"Awalnya cuma buat hobi saja. Tetapi kemudian mulai ada kontes-kontesnya untuk merpati hias. Jadi saya mulai fokus untuk pengembangbiakan juga," urainya Sabtu (2/4/2022).
2. Fokus kembangkan empat jenis merpati hias
Lebih jauh, Udin menambahkan bahwa sebenarnya jenis merpati itu sangat banyak. Tetapi dirinya hanya fokus pada empat jenis, yakni Bluenete dari Turki, German Nun, Old Dutch Cappucine dan Peligiser dari Hungaria. Ia menyebut bahwa hanya mengembangkan empat jenis saja agar lebih bisa maksimal dalam proses perawatan dan breeding.
Proses perawatannya juga terhitung cukup mudah. Udin menyebut bahwa perawatan merpati yang paling utama adalah pada makanan, minuman dan kandang. Dirinya harus rajin mengecek kondisi kandang makanan dan minumannya. Jika ada merpati yang sakit maka harus segera dipindahkan agar tidak menular ke merpati lain.
3. Bisa naikkan nilai jual
Meskipun belum seramai burung berkicau, Udin menyebut bahwa peminat merpati hias sebenarnya juga sudah cukup banyak. Bahkan harga jual merpati hias juga sudah bisa bersaing dan cukup bagus. Apalagi jika sudah mampu mendapatkan juara dalam kontes yang diikuti. Harga jualnya bahkan bisa empat atau bahkan lima kali lipat. Berbeda dengan burung berkicau, untuk kontes merpati hias lebih menitikberatkan pada originalitas sesuai dengan kondisi aslinya.
"Kalau untuk merpati hias yang sudah juara bisa sampai Rp15 juta per ekor. Bahkan ada yang sampai laku Rp40 juta. Tetapi kalau yang tidak masuk spek kontes paling hanya kisaran Rp1-2 juta. Sementara yang afkir kisaran Rp750 ribu," sambungnya.
Baca Juga: Wow! Ditemukan Surat Langka Lebih Seabad yang Dibawa Merpati Pos
4. Proses breeding juga cukup mudah
Untuk proses breeding sendiri, Udin menyebut sebenarnya tak terlalu sulit. Usia minimal untuk seorang indukan bisa mulai di breeding adalah 4 bulan. Setelah itu indukan tersebut bakal dikumpulkan dengan pejantan sesuai dengan jenisnya dalam satu kandang. Jika memang ada kecocokan, maka proses breeding akan dimulai dan indukan merpati itu bakal bertelur.
"Kalau indukannya juara dan pejanta nya juara, maka 85 persen anakannya juga bakal memiliki gen juara. Makanya untuk menghasilkan juga perlu ketelitian dan ketelatenan," pungkasnya.
Baca Juga: Merpati Balap Amerika akan Dibunuh di Australia