Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mahasiswa Unair Ciptakan Sabun dari Limbah Cangkang Kerang Hijau

WhatsApp Image 2025-07-28 at 09.42.57.jpeg
Mahasiswa Unair saat membuat sabun dari limbah cangkang kerang hijau. (Dok. Unair)
Intinya sih...
  • Mahasiswa KKN UNAIR menciptakan sabun dari cangkang kerang hijau di Desa Ngawen, Gresik.
  • Sabun dibuat dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang hijau untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
  • Program "Shell Soap" akan memberdayakan masyarakat dan diharapkan dapat bernilai ekonomis bagi warga Desa Ngawen.

Surabaya, IDN Times - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) 6 Universitas Airlangga (UNAIR) menciptakan sabun dari cangkang kerang hijau. Ide kreatif itu muncul sebagai solusi atas menumpuknya limbah cangkang kerang hijau di kawasan pesisir Desa Ngawen, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal.

"Pada saat survei awal kami diberitahu oleh perangkat desa bahwa masalah utama di Desa Ngawen adalah penumpukan limbah cangkang kerang hijau. Dari situ kami mencari solusi bagaimana agar limbah tersebut tidak menumpuk terlalu banyak dan mengotori lingkungan,” terang Abdur Rahman Akhtar, ketua kelompok tersebut.

Mahasiswa KKN ini terdiri dari Abdur Rahman Akhtar, Erla Banowati, Safira Dwi Putri Rahayu, Nadya Frida Sari, Savira Gading Yustitia, Bramantya Leo Wijaya, Salomina Santhie Urlialy, Prafangasta Naomi Jesica Utomo, dan Valerio Septanziilal Da Conceicao. Mereka memutuskan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengolah limbah cangkang kerang hijau melalui program kerja Shell Soap. Limbah tersebut diubah menjadi produk bernilai ekonomis sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan akibat penumpukan cangkang kerang hijau.

Akhtar menerangkan bahwa proses pembuatan sabun dari limbah cangkang kerang hijau didemonstrasikan di depan warga Desa Ngawen. Sasaran kegiatan tersebut ialah seluruh warga desa, khususnya ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

"Sasaran program kami ialah seluruh warga Desa Ngawen. Namun, kami disarankan oleh perangkat desa untuk masuk ke dalam acara ibu-ibu PKK sebab ibu-ibu PKK di Desa Ngawen termasuk sangat aktif," tambahnya.

Akhtar menerangkan bahwa pembuatan sabun diawali dengan pencucian limbah cangkang kerang hijau lalu dikeringkan di bawah sinar matahari. Kemudian, limbah cangkang kerang hijau dibakar selama 7 hingga 8 jam. Setelah dibakar, limbah cangkang kerang hijau akan hancur.

"Setelah hancur, kita saring untuk memisahkannya dari arang. Pembakaran cangkang kerang hijau akan menghasilkan kapur sirih. Kapur sirih itu selanjutnya dicampur dengan minyak goreng, abu soda, dan air. Lalu, diaduk sekitar 1 jam dan ditaruh di wadah. Diamkan sekitar 2 hingga 4 minggu. Jangan lupa menambahkan parfum agar sabun yang dihasilkan wangi," terangnya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa program itu akan bermanfaat bagi warga desa apabila mereka mampu menerapkannya dengan baik dan berkelanjutan. Melalui program tersebut, limbah cangkang kerang hijau yang bertumpuk akan dapat berkurang.

"Kemarin kami juga mengecek lokasi limbah cangkang kerang hijau yang ternyata bisa memakan tempat hingga beberapa hektar dan menimbulkan bau yang tidak sedap, mencemari lingkungan. Nah, melalui program itu bisa membantu mengurangi limbah cangkang kerang hijau dengan dimanfaatkan menjadi barang baru,” tuturnya.

Mahasiswa Unair itu berharap warga Desa Ngawen dapat mengimplementasikan pembuatan sabun dari cangkang kerang hijau agar masalah limbah tersebut bisa berkurang atau bahkan hilang. "Kami juga berharap semoga sabun yang dihasilkan dapat bernilai ekonomis,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us