Harga Cabai Rawit di Ngawi Tembus Rp90 Ribu, Warung Makan Kelimpungan
Ngawi, IDN Times - Para pemilik warung makan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mengeluhkan kenaikan harga bahan pokok, terutama cabai rawit. Kini harganya terus melangit, yaitu menembus Rp90 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp25 ribu. Kenaikan juga terjadi pada bahan pokok lain seperti beras, bawang merah-putih, gula, dan telur ayam.
1. Pasokan tak menentu bikin harga cabai terus naik
Di pasar Besar Ngawi harga cabai rawit terus meroket. Kenaikannya bertahap dalam beberapa hari terakhir, mulai dari Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Kondisi pasokan yang tidak menentu akibat setok menipis dan terbatas menjadi pemicu cabai rawit mahal di pasaran. Selain cabai, bawang merah juga naik menjadi Rp28 ribu dari harga sebelumnya yang hanya Rp20 ribu per kilogram.
Kemudian harga bawang putih, naik menjadi Rp33 ribu dari harga sebelumnya hanya Rp25 ribu per kilogram. Telur ayam dari awalnya Rp24 ribu menjadi Rp26.500 per kilogram. Harga beras juga tetap tinggi, beras jenis medium dijual dengan harga Rp65 ribu. Sedang untuk beras jenis premium lebih mahal Rp9 ribu, yaitu Rp74 ribu per kemasan berat 5 kilogram.
2. Kenaikan harga bahan pokok berdampak kepada pedagang kaki lima
Akibat naiknya harga kebutuhan pokok di atas para pemilik warung makan terpaksa mengubah pola belanja mereka untuk tetap dapat menjual dan mendapatkan sedikit untung. Pedagang nasi goreng seperti Harsini ini misalnya, Ia mengungkapkan kesulitannya akibat harga harga naik.
"Masyarakat kecil makin susah, mas. Harga semua naik dan tak kunjung turun, seperti bawang, gula, beras, cabai. Kita pedagang nasi goreng terpaksa campur cabai kering," kata Warsini saat belanja di pasar Besar Ngawi kepada media ini. Senin (20/11/2023).
3. Kenaikan bahan pokok juga dikeluhkan pedagang
Bagus Widiyantoro, seorang pedagang di pasar besar Ngawi, menyatakan keluhannya, "Semua naik, mas. Mulai dari cabai, gula, bawang merah, putih, beras, telur, dan hingga kini tak kunjung turun," paparnya.
Para pedagang juga mengeluhkan bahwa kenaikan harga bahan pokok berimbas pada sepi pembeli.
Mereka berharap pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok yang semakin tak terkendali.
