Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Ini Langkah-langkah Risma

25 Okt 2019, 06:50 WIB

Dok.IDN Times/Istimewa

Surabaya, IDN Times - Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 membuat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyiapkan berbagai langkah pembenahan. Salah satunya adalah merampungkan pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB). Proyek ini merupakan akses yang terintegrasi ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Risma juga mengatakan akan segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait pembenahan beberapa kawasan sekitar stadion. Stadion GBT sendiri disiapkan menjadi salah satu venue dalam penyelenggaraan event internasional tersebut.

1. Menghadap Menteri PUPR untuk akses jalan

IDN Times/Arief Rahmat

Risma mengatakan, untuk mempercepat pengerjaan proyek JLLB, pemkot tidak bisa bekerja sendirian. Ia akan menghadap kementerian terkait, agar proyek ini selesai. Ditambah lagi pengerjaan beberapa infrastruktur pada akses jalan utama.

"Saya akan menghadap menteri PUPR untuk membantu percepatan akses ini, termasuk PT Pelindo untuk Fly Over. Karena dari Fly over aksesnya melewati sekitar TPA, kemudian masuk ke stadion,” ujarnya di kediaman, Kamis (24/10).

2. Pembenahan lapangan penunjang stadion

Bonek saat mendukung Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Berbagai renovasi ini tak lepas dari keinginan Risma untuk menjadikan Surabaya sebagai venue utama atau tempat penyelenggaraan final Piala Dunia U-20. Pembenahan pun dilakukan secara menyeluruh, diantaranya lima lapangan pendukung, seperti Gelora 10 Nopember, Lapangan Karang Gayam, Lakarsantri, dan Sambikerep.

“Kalau soal anggaran, mulai saat ini hingga 10 Nopember nanti ada pembahasan APBD, nanti kita masukkan anggarannya ke situ. Besarnya, masing-masing dinas yang tahu Dinas PU untuk jalannya, dispora untuk embenahan rumputnya, pembenahan gedung ada di Cipta Karya, sedangkan penerangan lampu di DKRTH,” jelasnya.

3. Pembenahan fasilitas stadion

Suasana Gelora Bung Tomo Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar

Risma menambahkan, beberapa fasilitas lainnya yang disiapkan, seperti Sentel Ban, tempat pemanasan, termasuk lampu penerangan. Ia berjanji sebelum evaluasi, semua fasilitas telah siap.

Rencananya, enam bulan lagi ada evaluasi terkait venue Piala Dunia U-20 di 10 kota yang telah disiapkan. "Enam bulan cukup untuk pembenahan, single seat awal tahun kita lelang. Saat evaluasi nanti kita sudah siapkan single seat," kata Risma.

4. Stadion GBT dekat dengan TPA tak jadi masalah

Instagram.com/officialpersebaya

Lebih lanjut, disinggung letak GBT dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, menurut Risma tak ada persoalan. Sebab selain ada buffer zone, pada bulan Nopember 2019, juga akan diresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

“Di Seoul aja dekat TPA juga tidak apa-apa. Sekarang aja tidak bau. Apalagi nanti setelah diresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah,” katanya.

5. Minta warga Surabaya tetap sopan dalam event internasional

Risma saat meninjau Gelor Bung Tomo. Dokumentasi Pemkot Surabaya

Risma berharap dengan menjadi tuan rumah Kejuaraan Piala Dunia akan menjadi kebanggan bagi anak-anak Surabaya. Saat ini banyak anak pengggemar sepak bola, itu dibuktikan dengan adanya ada 84 sekolah sepak bola di Kota Pahlawan ini.

“Tapi nanti jangan ada yang bawa flare kemudian batu. Pertandingan di sini bukan hanya membawa nama Surabaya, namun juga Indonesia. Jangan sampai orang mengira tidak ngerti aturan. Kita buktikan, bahwa penonton mengerti aturan, sopan dan ramah,” pungkasnya.