Kalah dari Persik, Arema FC Mlempem!

01 Mar 2023, 10:18 WIB

Arema FC saat menghadapi Persik Kediri di Stadion PTIK Jakarta Selatan. (Dok. Media Officer Arema FC)

Malang, IDN Times - Arema FC yang berlaga sebagai tuan rumah melawan Persik Kediri dalam lanjutan pekan ke-25 Liga 1 melawan Persik Kediri pada Selasa malam (28/02/2023) di Stadion Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta Selatan berakhir minor untuk tuan rumah. Arema FC harus tertunduk malu karena kalah dengan skor 2-3.

Di babak pertama Arema FC dihajar 3 gol tanpa balas oleh Miftahul Hamdi di menit 22, Flávio Silva pada menit 32, dan Yohanes Pahabol di menit 38. Arema FC hanya mampu memperkecil kedudukan gol bunuh diri Rohid Chand di menit 83, dan gol Dedik Setiawan di menit 88.

Hasil ini tentu membuat Arema FC merosot satu peringkat ke peringkat 12 klasemen Liga 1 Musim 2022/2023. Dengan hanya mengoleksi 32 poin dari 25 pertandingan. Sementara Persik ada di peringkat 17 dengan mengoleksi 23 poin dari 26 pertandingan.

1. Mengaku memiliki skuat tidak ideal

Renshi Yamaguchi (merah) saat berduel dengan pemain Persik Kediri. (Dok. Media Officer Arema FC)

I Putu Gede Dwi Santoso yang mengambil alih komando Javier Roca di pertengahan musim mengaku skuatnya tidak ideal untuk mengarungi kompetisi. Kondisi fisik dan mental pemain benar-benar berada di bawah kata siap untuk menghadapi pertandingan-pertandingan di Liga 1.

"Arema ini kalau dibilang siap untuk kompetisi sebenarnya tidak ideal, kondisi fisik para pemain tidak ideal. Di menit 60-70 selalu ada penurunan saat kita bermain dengan high tempo dan high pressing. Babak pertama ini yang jadi kendala, ini harus kita evaluasi kita juga untuk pembenahan ke depan," terang I Putu Gede usai pertandingan.

Pria asli Bali ini mengatakan timnya melakukan evaluasi kalau kejadian ini tidak boleh terulangi kedepannya. Ia akan kembali menggenjot kekuatan fisik pemainnya jika ingin menerapkan gaya Malangan.

2. Babak pertama starategi tidak dijalankan pemain

I Putu Gede saat melatih Arema FC. (Instagram/aremafcofficial)

Pria 49 tahun ini membeberkan jika 3 gol di babak pertama karena pemainnya tidak mengikuti instruksi yang ia berikan saat latihan strategi. Semua strategi yang disusun berantakan membuat Persik Kediri dengan mudahnya menceploskan bola ke gawang Singo Edan.

"Apa yang kita sepakati di latihan dan saat meeting tidak keluar sama sekali. Memang inilah (kendala) mau membangun kembali Arema dan menanamkan filosofi juga tantangannya berat," jelasnya.

Meskipun demikian ia memberikan apresiasi kepada para anak asuhnya yang bangkit di babak kedua. Meskipun mereka tidak mampu menyusul selisih 3 gol yang didapat Macan Putih di babak pertama. Ia mengapresiasi anak asuhnya yang mau berubah di babak kedua.

"Cuma yang saya senang mereka berubah ketika masuk ruang ganti. Mereka mau bangun dan lakukan apa yang kita mau. Saya memang butuh juga waktu lama (memotivasi pemain)," jelasnya.

3. Komunikasi yang buruk

Dedik Setiawan (merah) saat berusaha merebut bola dari pemain Persik Kediri. (Dok. Media Officer Arema FC)

Ujung tombak Arema FC, Dedik Setiawan mengakui kalau pada babak pertama mereka menjalankan komunikasi yang buruk antar pemain. Hal ini yang membuat mereka meraih hasil yang mengecewakan meskipun berlaga sebagai tuan rumah dan kehilangan 3 poin.

"Saya akui memang konsentrasi kita tidak maksimal, terlalu lengah atau kurang menikmati (permainan). Sehingga kita kecolongan di babak pertama," bebernya.

Dedik mengatakan jika saat pertandingan ia dan kawan-kawan telat panas. Sehingga panik saat mengantisipasi serangan balik cepat yabg dibangun Pahabol dan timnya. Namun, Dedik menegaskan tidak akan berlarut-larut dengan kekalahan ini. Mereka akan menjadikan laga ini sebagai pelajaran berharga.

"Kalau saya mengajak teman-temannuntuk evaluasi tentang apa kekurangan kita. Sekaligus secepatnya melupakan pertandingan ini untuk fokus ke pertandingan selanjutnya," pungkasnya.