Dilepas Arema FC, Begini Jatuh Bangun Karir Evan Dimas di Liga 1

Evan Dimas merupakan mantan pemain binaan tim akademi Persebaya Surabaya. Sempat promosi ke tim utama Bajol Ijo, namun harapannya membela klub ternama di tanah kelahiran sendiri gagal seusai kompetisi mengalami gejolak pada 2012 akibat persoalan dualisme. Evan pun melanjutkan karier bersama Surabaya United yang jadi cikal bakal Bhayangkara FC pada 2014.

Tim Surabaya United yang dikelola Gede Widiade sendiri saat itu memang melakukan merger dengan PS Polri sehingga lahirlah nama Bhayangkara Surabaya United (Bhayangkara FC saat ini). Kepindahan Evan sempat memunculkan kontroversi karena Bhayangkara Surabaya United dipandang sebagai tim abal-abal bagi Bonek Mania. Kendati seperti tak direstui, kiprah Evan bersama tim anyar itu bertahan langgeng.

Bahkan, keterampilan Evan yang terus diasah bareng timnas berdampak positif usai membawa Bhayangkara juara Liga 1 Indonesia 2017. Itu menjadi prestasi pertama dalam kariernya. Walau begitu, sayang, Evan langsung hengkang klub lain dengan status pemain juara pada 2018.

Evan Dimas dilirik banyak klub setelah membawa Bhayangkara FC juara pada 2017. Benar saja, ia akhirnya dipinang klub asal Malaysia, Selangor FA. Bersama rekannya di Timnas U-19, Ilhamudin Armayn Evan mencoba bermain di Malaysia Super League, tepatnya pada 2018.

Hanya saja, kiprah Evan terbilang singkat di Selangor. Ia bertahan selama semusim saja. Padahal, jika dari statistik performanya, grafik permainan Evan tak terlalu buruk. Ia membukukan 25 laga dengan 3 gol di seluruh ajang Malaysia pada 2018.

Lalu, Evan kembali memilih pulang ke Tanah Air dengan membela Barito Putera pada 2019. Keberadaannya begitu diperhitungkan di sana. Terbukti, Evan sukses mengemas statistik 21 laga (1.655 menit tampil) dengan 3 gol untuk Barito. Akan tetapi pada 2019 ia mengalami nasib sial saat membela Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2019. Kala itu, Evan mengalami cedera parah di bagian pergelangan kaki kiri saat melakoni laga final menghadapi Vietnam.

Lalu, pada musim selanjutnya, Evan kembali hijrah ke klub lain. Ia memilih bergabung bersama Persija Jakarta untuk mengarungi Liga 1 Indonesia 2020. Perfoma Evan sempat menanjak saat itu. Ia mengoleksi 2 gol dalam 2 pertandingan (160 menit tampil) bersama Persija.

Hanya saja, titik mula kebangkitan Evan tak berlanjut setelah kompetisi 2020 resmi diberhentikan. Pada 14 Maret 2020 adalah kali pertama liga dihentikan lantaran pandemik COVID-19 yang merebak di Indonesia. Upaya Evan untuk bangkit dan menemukan permainan terbaiknya pun tertunda.

Selepas gagal bareng Persija, Evan Dimas kemudian mencoba move on dengan membela klub lamanya, Bhayangkara FC, pada 2021. Kariernya tampak pulih lagi di sana. Evan mengemas statistik 22 penampilan dengan 2 assist untuk Bhayangkara pada 2021. Hanya saja, ia kembali memilih berpisah pada akhir musim.

Berikutnya, Evan memulai petualangan baru bareng Arema FC pada 2022. Sulit dipercaya, ia memperoleh catatan karier terbaik pada musim debut di sana. Tercatat, Evan membukukan 31 laga (2.178 menit) dengan 2 gol di Liga 1 2022.

Bahkan, saat sebelum liga dimulai, Evan sempat merengkuh prestasi kedua dalam kariernya. Ia mengantarkan Arema juara Piala Presiden pada 2022. Kala itu, peran Evan cukup mencolok. Ia menorehkan catatan 7 laga dengan 353 menit tampil, selalu jadi pilihan utama tim.

Seusai kiprah Evan Dimas berjalan mulus pada musim perdana di Arema. Sang pemain kemudian mengalami nasib yang kurang baik pada musim berikutnya. Kiprah Evan benar-benar jeblok bersama tim berjuluk Singo Edan itu pada 2023.

Penurunan itu diakibatkan setelah Arema memiliki permasalahan yang sulit dihindarkan. Usai diterpa Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022, internal Arema benar-benar bergejolak. Itu berimbas kepada statistik anjlok Singo Edan saat mengarungi Liga 1 Indonesia 2023/2024. 

Di tengah kebingungan Arema mencari pelatih yang cocok, di sanalah peran Evan ikut terombang ambing. Sempat jadi andalan pada era kepelatihan I Putu Gede dan Joko Susilo, kemudian jasa Evan tak digunakan lagi pada pertengahan Liga 1 2023/2024. Itu terjadi saat Arema resmi mendatangakan pelatih asing, Fernando Valente.

Manajer asal Portugal itu hampir tak pernah menggunakan jasa Evan. Sejumlah kabar mengatakan Fernando tak cocok dengan ciri khas permainan yang dimiliki Evan. Tercatat, Evan sendiri membukukan 1 penampilan (7 menit) saja pada era kepelatihan Fernando di Liga 1 2023/2024.

Puncak karier Evan Dimas bareng Arema terjadi pada paruh musim Liga 1 Indonesia 2023/2024. Di mana ia resmi pamit untuk membela klub lain pada putaran kedua liga. PSIS Semarang adalah klub pelabuhan Evan berikutnya.

Evan sendiri pergi ke PSIS dengan status pinjaman dari Arema selama setengah musim. Sehingga, ia akan berseragam Singo Edan lagi pada akhir Liga 1 2023/2024. Selain tidak cocok dengan pelatih, ada hal lain yang mendasari keputusan Evan pergi dari Arema.

Pertama, Evan ingin memperoleh kesempatan bermain lebih demi menyelamatkan kariernya yang anjlok di Arema. Kedua, persoalan finansial yang saat ini tengah menghantui Singo Edan. Kabar lain mengatakan jika Evan dilepas untuk menyesuaikan kondisi keuangan tim. Sebab, Evan merupakan salah satu pemain lokal yang memiliki gaji tinggi di Arema.

Evan Dimas Darmono adalah pemain sepak bola yang baru berusia 28 tahun, usia emas dalam sepak bola. Ia diharapkan bisa segera bangkit. Semoga Evan segera memperoleh penampilan terbaiknya sehingga bisa memperkuat Timnas Indonesia lagi ke depan.