TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anggotanya Kena Bacok, Bonek Laporkan ke Polda Jatim

Bonek tak ingin balas dendam

Perwakilan Bonek saat bertemu dengan Kabid Humas Polda Jatim, Jumat (25/2/2022). (dok. Persebaya)

Surabaya, IDN Times – Pendukung Persebaya, Bonek membawa kasus kekerasan yang menimpa salah satu anggotanya ke ranah hukum. Sikap yang diambil Bonek ini dilakukan untuk menghindari adanya balas dendam.

1. Kasus kekerasan terjadi pasca Persebaya pertandingan kontra Arema FC di Bali

Persebaya vs Arema di Liga 1 2021/22. (persebaya.id)

Dikutip dari website Persebaya.id, kasus kekerasan itu terjadi Pasca Persebaya pertandingan kontra Arema FC di Stadion I Wayan Dipta Bali, 23 Februari lalu. Ada sejumlah insiden di beberapa titik Jawa Timur.

Di Malang, sekelompok Aremania menyerang kediaman pelatih Persebaya, Aji Santoso. Di Blitar ada tempat nonton bareng yang dilempari. Paling parah di Lumajang, ada seorang Bonek yang jadi korban pembacokan.

Pembacokan itu terjadi beberapa saat setelah pertandingan. Korbannya adalah Bonek Lumajang berinisial AS  (16). Ia mengalami luka bacok di bagian tangan, perut, dan pantat. Terduga pelaku pembacokan tersebut mengenakan atribut Aremania.

Baca Juga: Lawan Persebaya, Arema FC Usung Misi Pertahankan Puncak Klasemen  

2. Bonek datang ke Polda Jatim untuk melaporkan kasus tersebut

Perwakilan Bonek saat bertemu dengan Kabid Humas Polda Jatim, Jumat (25/2/2022). (dok. Persebaya)

Pada Jumat, (25/2/2022) sore, para koordinator tribun dan manajemen Persebaya datang ke Polda Jatim, selain untuk memabawa kasus ini ke ranah hukum, juga sebagai upaya untuk memastikan keamanan dan kondusivitas di Surabaya dan kota-kota lain. Kordinator tribun masing masing diwakili oleh Husein Ghozali (Green Nord), Sinyo Devara (Tribun Kidul Suroboyo), dan Hasan Tiro (Tribun Timur).

''Karena ini negara hukum, kami percayakan saja masalah ini ke penegak hukum. Kami melawan kekerasan kepada anggota kami, tapi dengan cara terhormat," kata Hasan Tiro.

Sementara, pengacara Persebaya, Yusron Marzuki berharap agar pelaku bisa menyerahkan diri ke pihak berwajib. "Berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Dan jangan berlindung di balik rivalitas suporter untuk seenaknya melakukan kejahatan," kata Yusron.

Baca Juga: Dibungkam Persebaya, Eduardo Sebut Arema FC Sudah Maksimal

Berita Terkini Lainnya