TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kapten Arema FC Kritisi Jadwal Liga 1 yang Kerap Berubah 

Sarankan PSSI belajar ke negara tetangga

IDN Times/ Alfi Ramadana

Malang, IDN Times - Kompetisi Liga 1 2019 akan segera bergulir. Semula jadwal kick off kompetisi Liga 1 dijadwalkan akan bergulir tanggal 8 Mei 2019. Namun, belakangan jadwal kick off tersebut mundur sepekan yaitu tanggal 15 Mei. Mundurnya jadwal tersebut mendapat tanggapan beragam. Ada yang menanggapi positif namun juga ada yang memberikan kritik.

Baca Juga: Raih Gelar Piala Presiden, CEO Arema FC: Langsung Tancap Gas Liga 1

1. Kelemahan Liga 1 terkait penjadwalan

IDN Times/ Alfi Ramadana

Mundurnya jadwal kick off tersebut tentunya berdampak pada perjalanan Liga 1. Pasalnya, untuk kompetisi Liga 1 dipastikan akan selesai sepekan lebih lama. Selain itu, sepanjang kompetisi berjalan, tak jarang setiap tim akan menjalani jadwal padat merayap. 

"Saya rasa itulah yang menjadi kelemahan kompetisi di Indonesia tiap tahunya. Masalah jadwal masih selalu menjadi hal yang harus diperbaiki oleh PSSI sebagai induk dan PT LIB sebagai operator kompetisi," ucap kapten Arema FC, Hamka Hamzah kepada IDN times Jatim, pada Jumat (26/4). 

2. Berharap jadwal liga lebih jelas

IDN Times/ Alfi Ramadana

Masih kacaunya model penjadwalan di kompetisi Liga 1 memang sangat menyulitkan. Tak jarang setiap pelatih harus mengubah program yang sudah dibuat lantaran jadwal berubah. Menurut Hamka, hal ini dinilai cukup menyulitkan lantaran pemain juga harus menyesuaikan dengan program baru yang disiapkan. 

"Jangankan berbicara di Eropa atau Asia. Untuk level Asia Tenggara saja masih belum bisa menyamai. Di sini liga nasih belum mulai, sementara di Malaysia sudah mau memasuki putaran kedua. Harusnya jadwal itu sudah disiapkan jauh-jauh hari. Sehingga tidak terjadi masalah benturan dengan agenda timnas dan lainya," tambahnya. 

3. Sarankan operator belajar dari negera tetangga

IDN Times/ Alfi Ramadana

Lebih lanjut, mantan pemain PSM Makassar dan Persija Jakarta ini menyarankan kepada PSSI maupun operator kompetisi untuk belajar ke negara tetangga. Tujuannya, agar sistem penjadwalan kompetisi Liga 1 bisa lebih tertata dan tak lagi amburadul. Pasalnya, jika masalah penjadwalan tak juga beres tentu akan mempengaruhi hal lainya yang berpotensi merugikan.

"Ini harus jadi pembelajaran bagi operator kompetisi. Sebab, sudah berpuluh tahun masalah yang terjadi masih tetap sama. Tidak perlu studi banding ke Eropa. Lebih baik belajar ke sesama negara Asia Tenggara saja, karena pada level tersebut kita masih belum bisa menyamai," imbuhnya.

4. Persaingan Liga 1 2019 bakal lebih sengit

IDN Times/ Alfi Ramadana

Sementara itu, gelandang Arema FC, Makan Konate, mengakui bahwa kompetisi Liga 1 musim ini akan jauh lebih berat. Pasalnya, setiap tim banyak melakukan perubahan. Sehingga kekuatan masing-masing pesaing masih belum terpetakan dengan baik. 

"Saya rasa semua tim memiliki kekuatan yang tidak bisa dianggap enteng. Mereka sudah melakukan pembenahan dan kami tidak akan menjalani musim yang mudah," jelasnya. 

Baca Juga: Comvalius Bukan Nama Pertama Incaran Arema FC 

Berita Terkini Lainnya