Malang, IDN Times - Media sosial kembali dihebohkan dengan video viral 2 orang pengendara ojek online (ojol) yang bersitegang dengan seorang perempuan di Kota Malang. Salah satu ojol bahkan sampai meludahi perempuan tersebut. Kejadian ini direkam oleh salah seorang pengendara mobil.
Video ini menjadi viral setelah diposting akun Instagram @malangraya_info. Video ini telah ditonton 500 ribu orang, mendapatkan 10 ribu like, 1.078 komentar, dan 935 kali dibagikan.
Kapolsek Lowokwaru, Kompol Anton Widodo membenarkan kejadian ini terjadi di gerbang Universitas Negeri Malang (UM) Jalan Veteran, Kelurahan Penanggulangan, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada Jumat (15/3/2024). Driver ojol yang tidak disebutkan namanya ini menerima orderan dari perempuan dalam video tersebut.
Tapi karena tak kunjung datang untuk menjemput, perempuan tersebut kemudian melakukan cancel pada orderan tersebut. Tak berselang lama, ternyata driver ojol tersebut sudah sampai di titik penjemputan. Ia kemudian naik pitam karena orderan tersebut dicancel.
"Driver tersebut sudah menyampaikan kalau sedang terjebak kemacetan. Kemudian dia marah karena orderan tersebut di-cancel," terangnya saat dikonfirmasi pada Minggu (17/3/2024).
Dalam percekcokan keduanya, kemudian ada driver ojol lain yang datang untuk melerai pertengkaran tersebut. Driver ojol yang marah bahkan sempat meludah pada perempuan tersebut.
Anton yang mendapatkan laporan terkait video tersebut, kemudian mengerahkan anak buahnya untuk mencari driver tersebut. Ia kemudian ditemukan dan diminta datang ke Kantor Polsek Lowokwaru pada Sabtu (16/3/2024) malam.
Dalam keterangannya, driver ojol tersebut emosi karena ia sudah berusaha datang sesegera mungkin meskipun di tengah-tengah kemacetan. Tapi perempuan tersebut tetap saja meng-cancel orderan, padahal ia sudah mengatakan jika memang terjadi kemacetan di jalan.
"Yang bersangkutan hanya meludah saat kejadian. Tidak ada pemukulan atau kekerasan lainnya kepada korban. Yang bersangkutan juga sudah minta maaf tadi malam pukul 22.00 WIB," jelasnya.
Lebih lanjut, Anton mengingat agar warga lebih menahan diri saat bulan suci ramadhan. Emosi memang mudah tersulut karena menahan lapar dan haus. Tapi ini adalah bagian dari ujian selama berpuasa.
"Saya meminta warga agar menjaga kondusifitas selama bulan ramadhan. Harapannya agar setiap masalah diselesaikan dengan kepala dingin," pungkasnya.