Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Unair Duga Varian Delta Penyebab Lonjakan Kasus COVID-19 Bangkalan

Rektor Unair Prof M. Nasih saat meninjau kelengkapan rapid test kit bagi peserta UTBK, Minggu (5/7/2020). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Surabaya, IDN Times - Para peneliti berusaha menelusuri varian virus corona yang menjangkiti warga Bangkalan hingga membuat lonjakan luar biasa dan menewaskan beberapa tenaga kesehatan. Berdasarkan pengamatan sementara, diduga virus yang menyebar di Bangkalan merupakan varian Delta atau B.1617.2.

1. Baru 3 sampel yang sudah diteliti

Rektor Unair Profesor Nasih. (IDN Times/Fitria Madia)

Rektor Universitas Airlangga (Unair)  Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., MT., Ak menjelaskan bahwa proses whole genome sequencing yang dilakukan oleh Institute of Tropical Disease (ITD) masih belum tuntas. Dari 40 sampel yang diberikan, cuma 24 sampel yang bisa diproses. Sedangkan, kini baru 3 di antaranya yang baru selesai diteliti.

"Sampelnya agak kurang sempurna, ya. Kemarin dibawa ke mana-mana sehingga dari 24 sampel yang kita running dalam proses, yang sempurna benar hasilnya baru 3 sampel," ujar Nasih, Senin (14/6/2021).

2. Diduga virus corona di Bangkalan adalah varian Delta

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Dari hasil pengamatan sementara, Nasih menyebutkan bahwa 3 sampel virus yang didapat dari Bangkalan itu mirip dengan varian yang saat ini menyebar di Kudus, Jawa Tengah. Saat ini telah diketahui ada 28 warga Kudus yang terpapar varian virus corona B.1617.2 atau yang kini disebut sebagai varian Delta. Varian ini awalnya menyebar pesat di kawasan India.

"Hasilnya tampaknya tidak jauh-jauh dari Kudus. Ini kita belum karena kita sedang dalami lebih lanjut," tutur Nasih.

3. Ciri-ciri kasus di Bangkalan dan Kudus mirip

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain hasil pengamatan strain virus, dugaan ini juga berasal dari ciri-ciri kenaikan kasus di Bangkalan dan Kudus yang disebut mirip. Kasus di kedua daerah ini meningkat dengan pesat dalam waktu singkat. Varian Delta memang dikenal memiliki kemampuan penyebaran yang lebih kuat.

"Ciri-cirinya juga kurang lebih sama," ungkapnya.

4. Masih tunggu 24 sampel selesai diteliti

Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Namun, Nasih masih enggan menyimpulkan bahwa virus corona yang menyebar di Bangkalan merupakan varian Delta. Ia memilih menunggu hingga tim peneliti menyelesaikan whole genome sequencing 24 sampel yang telah ada.

"Kita belum bisa menyimpulkan A B C D E karena ada beberapa sampel yang bermasalah dari prosesnya. Tapi tampak dari ciri gejala dan penyebarannya, tampaknya diperlukan perlakuan khusus," pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us