Uji Coba Double Track, 6 Kereta Terlambat Berangkat
Madiun, IDN Times – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun melakukan uji coba pengalihan dari jalur tunggal ke jalur ganda (switchover) tahap I, pada Kamis (14/3). Uji coba yang berlangsung di Stasiun Nganjuk, Sukomoro, dan Baron ini mengakibatkan sejumlah kereta mengalami keterlambatan berangkat.
Berdasarkan pemantauan pada pukul 10.29 dan 12.33 yang dilakukan petugas PT KAI Daop 7 Madiun, sebanyak enam kereta terpaksa berangkat terlambat antara 57 hingga 106 menit. Karena itu, Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendri Wintoko memohon maaf atas keterlambatan perjalanan kereta yang terjadi.
1.Kereta terlambat berangkat di Stasiun Nganjuk dan Sukomoro
Menurutnya, kereta yang mengalami keterlambatan itu, di antaranya KA 5A (Agrowilis) relasi Gubeng, Surabaya – Bandung yang terlambat 89 menit dari jadwal keberangkatan di Stasiun Nganjuk. Kemudian, KA 155 c (Singasari) relasi Blitar – Pasar Senen, Jakarta molor 90 menit dari Stasiun Nganjuk. KA 83A (Sancaka) relasi Gubeng, Surabaya – Yogyakarta mengalami keterlambatan 63 dari jadwal keberangkatan di stasiun Sukomoro.
Kemudian, ia menjelaskan, KA 179a (Pasundan) relasi Gubeng, Surabaya – Kiaracondong terlambat berangkat selama 106 menit dari Stasiun Nganjuk. Kemudian, KA 84a (Sancaka) relasi Yogyakarta – Gubeng, Surabaya terlambat 89 menit dari Stasiun Nganjuk. KA 101b (Ranggajati) relasi Banyuwangi – Cirebon terlambat 57 menit dari Stasiun Sukomoro.
2.Keterlambatan hanya berlangsung sementara
Menurut dia, keterlambatan perjalanan itu berlangsung sementara waktu. Ke depan, pelayanan terhadap penumpang akan lebih baik bersamaan dengan meningkatkan pelayanan dengan adanya jalur ganda (double track).
“Frekuensi perjalanan kereta bertambah dan dapat mengurangi waktu tempuh karena sudah tidak ada lagi persilangan,” ujar Ixfan.
3.Potensi kecelakaan di perlintasan tanpa palang pintu diprediksi meningkat
Namun, potensi kecelakaan juga diperkirakan meningkat, terutama bagi para pengguna jalan raya. Menurut Ixfan, potensi itu akan terjadi di perlintasan yang tidak terjaga lantaran bertambahnya frekuensi perjalanan kereta.
Karena itu, Ixfan mengimbau agar pengguna jalan meningkatkan kewaspadaan ketika melintas di perlintasan tanpa palang pintu. “Patuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada,’’ ujar dia.
4.Wilayah Daop 7 Madiun double track membentang 141 kilometer
Proyek double track merupakan program strategis pemerintah melalui Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun, jalur yang dilintasi sepanjang 141 kilometer mulai dari Ngawi hingga Jombang.
Adapun pembangunannya dibagi menjadi dua segmen, yaitu Jombang – Madiun dan Madiun – Kedungbanteng. Sekitar 17 stasiun dilewati proyek tersebut, seperti Jombang, Sembung, Kertosono, Baron, Sukomoro, Bagor, Wilangan, Saradan, Nganjuk, dan Caruban.
5.Pencapaian pekerjaan 85 hingga 90 persen
Pengawas lapangan proyek jalur ganda segmen Jombang – Madiun, Siwidodo mengatakan bahwa pencapaian pekerjaan proyek itu berkisar antara 85 hingga 90 persen. Sejumlah, titik dinyatakan sudah rampung 100 persen. “Terutama di luar stasiun,’’ kata dia.
