Tiga Pekan Diguyur Hujan, Tanaman Sayur di Magetan Hancur Lebur

- Cabai siap panen diserang patek, buahnya busuk dan harus dibabat
- Harga sayur melonjak di pasaran, petani tidak kebagian untung
- Petani hanya bisa berharap cuaca segera normal agar produksi kembali pulih
Magetan, IDN Times – Hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Magetan selama hampir tiga pekan membuat para petani sayur di Kecamatan Poncol, terutama di Desa Genilangit, terpukul hebat. Lahan yang biasanya subur kini berubah menjadi area rusak parah, banyak tanaman gagal panen, dan sebagian terpaksa dibabat sebelum waktunya.
1. Cabai siap panen diserang patek

Sejumlah petani di Genilangit tampak membabat habis tanaman cabai mereka yang sebenarnya sudah memasuki masa panen. Hujan tanpa henti membuat tanaman diserang hama patek hingga akar dan buahnya membusuk. Cabai yang semestinya bernilai jual tinggi akhirnya hanya menjadi kompos.
"Dibabat karena gagal panen akibat hujan terus menerus, jadi terserang hama patek. Buahnya busuk hingga akhirnya kita babat,” ujar Kemis, petani setempat, Senin (17/11/2025).
Tanaman lain seperti bawang pre dan terong pun tak luput dari kerusakan. Daunnya layu dan buahnya gagal berkembang akibat tanah terlalu jenuh air."
2. Harga sayur melonjak, petani tak kebagian untung

Di tengah kerusakan lahan, harga sayur justru melonjak. Cabai keriting di pasaran tembus Rp50 ribu per kilogram, meski di tingkat petani hanya dihargai sekitar Rp30 ribu. Kenaikan juga terjadi pada komoditas lain seperti bawang pre, terong, hingga tomat.
Kenaikan harga ini dipicu pasokan yang menipis ke Pasar Sayur Magetan. “Yang naik cabai keriting jadi 50 ribu, juga wortel dari 10 ribu ke 15 ribu, tomat pun ikut naik,” kata Sakinah, salah satu pedagang. Cabai rawit juga terdongkrak dari Rp20 ribu menjadi Rp30 ribu per kilogram.
3. Petani hanya bisa berharap cuaca segera normal

Para petani kini hanya bisa berharap curah hujan segera menurun agar produksi kembali pulih. Jika cuaca ekstrem terus berlangsung, kerusakan lahan dikhawatirkan makin meluas dan memicu kelangkaan pasokan sayur dari wilayah Poncol dan sekitarnya.
Mereka berharap pemerintah setempat turut memberi perhatian, mengingat kerusakan tiga pekan terakhir telah membuat banyak petani merugi besar.

















