Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tak Mau Ada Kasus Keracunan, SPPG di Madiun Ramai-Ramai Ajukan SLHS

Riyanto
Para pengelola Sentra Pemberdayaan dan Pangan Gotong Royong (SPPG) mulai berlomba mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) ke Dinas Kesehatan setempat. IDN Times/Riyanto.
Intinya sih...
  • Yayasan Miftahul Ulum menjadi yang pertama ajukan SLHS
  • Mereka telah melengkapi berbagai berkas dan mengajukannya ke Dinas Kesehatan.
  • Pengajuan SLHS dilakukan setelah peresmian SPPG dan sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan baru pemerintah daerah tentang standar kebersihan dan keamanan pangan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Madiun, IDN Times – Upaya menjaga keamanan pangan terus digencarkan di Kabupaten Madiun. Para pengelola Sentra Pemberdayaan dan Pangan Gotong Royong (SPPG) mulai berlomba mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) ke Dinas Kesehatan setempat. Ini dilakukan menyusul kekhawatiran publik setelah muncul kasus keracunan massal yang diduga akibat Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Ngawi beberapa waktu lalu. Mereka tak ingin kejadian serupa menimpa wilayah Madiun.

1. Yayasan Miftahul Ulum jadi yang pertama ajukan SLHS

Riyanto
Para pengelola Sentra Pemberdayaan dan Pangan Gotong Royong (SPPG) mulai berlomba mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) ke Dinas Kesehatan setempat. IDN Times/Riyanto.

Salah satu yang sudah bergerak cepat adalah Yayasan Miftahul Ulum melalui mitra SPPG Krajan, Kecamatan Mejayan. Mereka telah melengkapi berbagai berkas dan mengajukannya ke Dinas Kesehatan. “Kami sudah ajukan sejak dua pekan lalu, sekarang tinggal menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan, air, dan peralatan dapur,” ujar Agus Supriyanto, perwakilan Mitra SPPG Krajan, Sabtu (11/10/2025).

Menurut Agus, pengajuan SLHS ini dilakukan setelah peresmian SPPG dan sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan baru pemerintah daerah tentang standar kebersihan dan keamanan pangan.

2. Ingin jadi pionir SPPG yang aman dan higienis

Riyanto
Para pengelola Sentra Pemberdayaan dan Pangan Gotong Royong (SPPG) mulai berlomba mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) ke Dinas Kesehatan setempat. IDN Times/Riyanto.

Agus menyebut dua dapur yang dikelolanya di Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, dan Desa Simo, Kecamatan Balerejo berkomitmen menjadi contoh bagi SPPG lain di Kabupaten Madiun. “Langkah ini bukan hanya soal formalitas, tapi juga bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan makanan yang disajikan aman dikonsumsi masyarakat,” katanya.

Ia juga menyoroti masih banyaknya SPPG yang belum memiliki SLHS. Menurutnya, hal itu disebabkan minimnya koordinasi dan pendampingan dari dinas terkait. “Kami mendorong agar komunikasi dan pembinaan lebih diperkuat. Prinsipnya sederhana: SPPG harus bersih, higienis, dan aman,” tegas Agus.

3. SLHS jadi syarat penting di sistem OSS

Riyanto
Para pengelola Sentra Pemberdayaan dan Pangan Gotong Royong (SPPG) mulai berlomba mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) ke Dinas Kesehatan setempat. IDN Times/Riyanto.

Agus menambahkan, SLHS kini menjadi salah satu syarat penting dalam sistem Online Single Submission (OSS) untuk penyedia layanan pangan.

“Sertifikat ini menjamin seluruh proses pengelolaan makanan, penyajian, hingga peralatan dapur sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

13 Kantong Kantong Jenazah Tragedi Al Khoziny Belum Teridentifikasi

11 Okt 2025, 20:06 WIBNews