Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Sudah 90,89 Persen, Jatim Masih Kekurangan Vaksin Tahap Pertama

ilustrasi penyuntikan vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur (Jatim), dr. Herlin Ferliana mengungkapkan bahwa jatah vaksin COVID-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) masih kurang. Jumlah yang nakes di Jatim yang harusnya divaksinasi COVID-19 sebanyak 230.293 orang. Namun, pada vaksinasi tahap pertama, Jatim hanya menerima 185.860 vaksin.

"Masih ada sasaran yang kurang vaksinnya. Jadi vaksin turun 371.720 (vial) untuk 185.860 orang. Sasarannya 230.293 (nakes). Kurangnya adalah 104.252 vial. Untuk suntikan dua kali," ujarnya, Selasa (9/2/2021).

1. Surabaya Raya sudah mulai vaksinasi dosis kedua

default-image.png
Default Image IDN

Pencanangan vaksinasi COVID-19 tahap pertama dosis pertama di Jatim dipastikan telah berjalan 90,89 persen. Bahkan, Surabaya Raya mulai Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Gresik memasuki vaksinasi kedua atau suntikan kedua untuk nakes.

"Semoga minggu ketiga (Februari) selesai," kata Herlin.

2. Setelah itu vaksinasi sasar polisi, guru, hingga jurnalis

default-image.png
Default Image IDN

Setelah vaksinasi nakes selesai, lanjut Herlin, pihaknya akan memprioritaskan untuk kelompok atau profesi pemberi pelayanan publik. Antara lain, polisi, TNI, guru, petugas PDAM, jurnalis, hingga driver ojek online.

"Sekarang pendataan berapa media se-Jatim. Berapa guru dan TNI se-Jatim. Insyaallah imunisasi minggu ketiga Februari (vaksinasinya)," jelasnya.

3. Vaksin membentuk kekebelan jika 70 persen populasi disuntik

ilustrasi vaksin rabies. (IDN Times/Arief Rahmat)

Herlin menambahkan, vaksinasi COVID-19 akan memberi manfaat kalau semakin banyak yang diimunisasi. Minimal harus 70 persen agar kekebalan kelompok muncul. Nah, di Jatim ditaksir ada 22,5 juta yang akan divaksinasi. Maka akan ada 45 juta vaksin yang akan dikerjakan.

"Diharapkan selesai tidak lebih dari 12 bulan, sebelum kekebalan hilang kita kebal semuanya. Dibuat kelompok karena vaksinnya datang bertahap," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dida Tenola
EditorDida Tenola
Follow Us