Soal Pam Swakarsa, Khofifah: Kami Maksimalkan Pos Kamling

- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memilih siskamling sebagai alternatif untuk menjaga keamanan lingkungan.
- Khofifah menekankan pentingnya peran warga dalam menjaga keamanan dengan menghidupkan siskamling dan ronda malam di kampung-kampung.
- TNI mengajak ormas termasuk GM FKPPI untuk ikut serta dalam pengamanan masyarakat swakarsa melalui kegiatan positif seperti patroli dan memperkuat persaudaraan di tengah masyarakat.
Surabaya, IDN Times - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menanggapi soal wacana pembentukan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) untuk menjaga keamanan lingkungan. Alih-alih mengaktifkan Pam Swakarsa, Khofifah justru memilih siskamling.
Wacana pembentukan Pam Swakarsa ini muncul setelah adanya aksi berujung ricuh yang terjadi tadi sejumlah Kota/Kabupaten di Jawa Timur. Kericuhan itu membuat sejumlah fasilitas publik rusak.
Khofifah mengatakan, ia memilih menghidupkan Siskamling di kampung-kampung untuk menjaga keamanan masyarakat. Bahkan, hal itu telah ia tuangkan dalam surat edaran (SE) Gubernur nomor 100.3/3432/013.1/2025 tentang peningkatan upaya pencegahan gangguan keamanan, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
"Siskamling yang sudah ada, ronda-ronda malam yang sudah ada. Itu menurut surat edaran Gubernur kita minta semua diaktifkan. Bagaimana warga jaga warga, RT jaga RT, RW jaga RW," ujarnya, Sabtu (6/9/2025).
Unit terkecil dari masyarakat yakni tingkat RT harus dikuatkan. Mereka perlu bergandeng tangan untuk menciptakan suasana kondusif.
"Saya rasa lini terkecil dari unit-unit asosiasi masyarakat itu memang harus lebih dikuatkan bergandengan tangan, guyup rukun, bahwa kita semua membutuhkan suasana yang aman, damai, kondusif," terangnya.
Khofifah juga mengenakan pentingnya saling jaga antar warga. Hal ini dirasa mampu menciptakan rasa aman sesama masyarakat.
"Oleh karena itu, warga jaga warga ini menjadi bagian yang sangat penting untuk bisa dipedomani dan dilaksanakan di semua ini," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, muncul surat edaran nomor INST-201/PP/GM FKPPI/A.4/IX/2025 yang ditujukan kepada pengurus pusat generasi muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI Polri pada 1 September 20-2025.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah membenarkan adanya surat edaran dari Aster Panglima TNI kepada ormas untuk melakukan pam swakarsa. Namun, ia menekankan sifatnya hanya imbauan dan ajakan.
"Saya sampaikan bahwa itu himbauan atau ajakan TNI untuk ikut serta dalam pengamanan lingkungan sekitar. Jadi, itu benar, TNI melalui Aster Panglima TNI mengajak organisasi kemasyarakatan termasuk GM FKPPI untuk ambil bagian dalam pengamanan masyarakat swakarsa," ujar Freddy pada Rabu (3/9/2025).
Tujuan GM FKPPI diajak melakukan pam swakarsa untuk membantu pengamanan wilayah. TNI, kata Freddy, mendorong partisipasi aktif masyarakat dan ormas untuk turut serta menjaga kondusivitas lingkungan masing-masing melalui kegiatan positif.
"Seperti memberikan imbauan, mendukung ketertiban, melaksanakan patroli atau ronda serta memperkuat persaudaraan di tengah masyarakat," imbuhnya.
Freddy menggarisbawahi bentuk keterlibatan anggota ormas di dalam Pam Swakarsa bukan berarti menggantikan peran aparat keamanan. Hal itu, kata jenderal bintang dua dari kesatuan marinir tersebut merupakan sinergi dan kolaborasi demi menciptakan suasana aman serta harmonis.
"Setiap kegiatan yang melibatkan elemen masyarakat juga selalu berada dalam koordinasi dengan TNI, Polri dan aparat terkait sehingga tetap sesuai koridor hukum dan menjaga semangat persatuan bangsa," tutur dia.
Pemberlakukan pam swakarsa juga sempat dilakukan ketika menangani pandemik COVID-19 oleh Polri. Langkah itu dikritik oleh berbagai pihak, termasuk Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras). Mereka menilai upaya menghidupkan kembali Pam Swakarsa akan mengembalikan Indonesia ke era Orde Baru yang otoriter.