Selain Tambah Utang, Sandiaga Sebut Infrastruktur Tak Tepat Sasaran

Surabaya, IDN Times - Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno menghadiri acara Dialog dan Silaturrohim Tokoh dan Pengusaha se -Jawa Timur, di Hotel Namira Surabaya Rabu, (2/1). Dalam dialog yang berlangsung pada pukul 17.30 WIB tersebut, Sandiaga banyak mengulas tentang masalah ekonomi Indonesia.
Mantan Wakil Gubernur DKI ini mengatakan, ekonomi Indonesia dalam fase yang mengkhawatirkan. Dia juga mengkritisi pembangunan infrastruktur yang getol dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.
1. Pembangunan infrastruktur tak tepat sasaran

Sandi berpendapat, pembangunan infrastruktur di Indonesia kali ini tak tepat sasaran. Sandi bahkan menyebut hal itu semakin diperkuat dengan pernyataan Bank Dunia."Secara gamblang Bank Dunia sudah mengatakan bahwa perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur kita itu tidak dilakukan dengan baik," kata dia,
Sandi juga menyayangkan, pemerintah kini lebih fokus melakukan pembangunan dari sisi infrastruktur fisiknya saja, dan mengesampingkan pembangunan manusiannya.
"Pembangunan infrastruktur kita itu tidak dilakukan dengan baik, sehingga akhirnya tidak tepat sasaran dan tidak memberikan dampak yang baik bagi masyarakat," kata dia.
2. Janji buka banyak lapangan kerja

Dalam dialog itu, Sandi juga menyayangkan harga – harga kebutuhan yang tidak stabil. Selain itu, masyarakat juga sulit untuk memperoleh lapangan kerja.
“Untuk itu kami akan buka lapangan kerja. Kita juga akan jaga harga – harga. 17 Januari nanti akan dimulai debat Pilpres. Kita akan angkat isu ekonomi. Kita akan sampaikan apa saja yang akan kita lakukan,” ujar dia.
3. Kunjungi seribu tempat dalam 120 hari

Sejak mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden, Sandiaga Uno rajin berkeliling ke daerah – daerah. Dalam sehari, bisa dua sampai tiga tempat yang dia singgahi. Sehingga dalam kurun waktu 120 hari, sekitar seribu tempat sudah dia kunjungi.
“Sekarang sudah memasuki hari ke- 120. Sekitar seribu lokasi sudah saya datangi dalam kurun waktu itu. Kini, tinggal 104 hari lagi. Maka kita harus terus bekerja keras,” tuturnya.
4. Dapat sumbangan dana kampanye dari mahasiswa

Di akhir acara, Sandi mendapatkan dana kampanye dari berbagai kalangan yang hadir dalam pertemuan itu. Salah satunya adalah kelompok aktivis mahasiswa. Bahkan, Sandi pun mendapatkan sepatu dari ibu - ibu.
“Semoga bermanfaat,” tutur mahasiswi itu kepada Sandi sembari menyerahkan dana sumbangan yang dibungkus dengan amplop cokelat.