Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wisata Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur (IDN Times/Reza Iqbal)

Malang, IDN Times - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) akhirnya angkat bicara terkait adanya polemik tarif pengambilan foto dan video di kawasan Bromo. Polemik tersebut sempat muncul di media sosial lantaran tarif dirasa terlalu mahal. Namun aturan tersebut sudah sesuai dengan PP 12/2014 tentang jenis dan tarif penerimaan negara bukan pajak yang berlaku di Kementerian Kehutanan. 

1. Pengambilan foto dan video komersil dikenakan biaya

ilustrasi Gunung Bromo (IDN Times/Reza Iqbal)

Berdasarkan aturan di PP 12/2014 memang ada tarif tambahan selain tiket masuk kawasan yang terdapat PNBP. Tetapi hal itu berlaku untuk pengambilan gambar foto maupun video dengan tujuan komersil. Adapun biaya yang ditetapkan adalah untuk video komersil per paket Rp10 juta.

Pengambilan gambar menggunakan handycam dikenakan Rp1 juta dan foto Rp 250 ribu. Pungutan tersebut berlaku bila ada pihak yang ingin mengambil gambar atau video untuk keperluan iklan, pre wedding di kawasan Gunung Bromo. 

"Seperti aturan itu sudah jelas. Karena mekanisme tarif masuk ini sudah diatur sebagai PNBP," urai Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi dan Humas BB TNBTS, Syarif Hidayat, Rabu (8/6/2022). 

2. Proses perizinan bisa melalui TNBTS

Editorial Team

Tonton lebih seru di