Risma Bakal Adopsi Sistem Pertanian Padi di Trenggalek

Trenggalek, IDN Times - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini bertemu dengan sejumlah petani di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek. Dalam kegiatan tersebut Risma didampingi oleh Calon Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mendatangi lahan pertanian inovatif dengan sistem tanam padi geomembran yang ada di Trenggalek.
1. Tertarik dengan sistem geomembran yang sukses diterapkan di Trenggalek

Risma mengaku tertarik dengan konsep tanam inovatif Geomembran yang telah berhasil diterapkan oleh petani di Trenggalek. Menurutnya Trenggalek sudah mampu mengimplementasikan pemanfaatan lahan pertanian yang sempit dan menghasilkan panen yang banyak. Bahkan dalam satu tahun petani bisa melakukan panen sebanyak 4 kali.
"Dengan sistem ini, akan lebih efisien penggunaan air, pupuk dan pemanfaatan lahan, ini adalah solusi cerdas untuk mengatasi ancaman krisis iklim. Saya yakin jika diimplementasikan, maka kita tidak akan kesulitan pangan," ujarnya, Jumat (11/10/2024).
2. Genjot penggunaan pupuk organik bagi petani

Risma berpendapat, saat ini lahan pertanian semakin sempit karena banyak digunakan untuk kawasan pemukiman. Risma juga menyinggung soal kesulitan pupuk subsidi yang dirasakan oleh para petani. Untuk mengatasi hal tersebut, Risma akan menggenjot penggunaan pupuk organik kepada para petani. "Tadi juga ada penyaluran pupuk organik. Dengan pupuk organik, tanaman pasti sehat dan harga jualnya tinggi," tuturnya.
3. Penggunaan pupuk lebih efisien dengan sistem geomembran

Sementara itu, Calon Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menambahkan, sistem tanam geomembran adalah pengoptimalan lahan yang sempit dan penggunaan air serta pupuk lebih efisien. Lahan pertanian akan digali sedalam 60 centimeter dan diberi lapisan semi permeabel dan ditutup menggunakan tanah galian. Selain mampu meningkatkan produktifitas panen padi, media geomemberan ini juga sangat hemat bagi para petani. "Ketika diisi air di lahan pertanian, maka air dapat bertahan lebih lama. Sehingga ketika musim kemarau, petani tidak bingung mencari air, penggunaan pupuk lebih efisien. Apalagi untuk air sudah tidak bingung lagi," pungkasnya.