Ratusan Sopir Truk di Malang Mogok Kerja Tolak Kebijakan ODOL

- Lebih dari 500 truk melakukan aksi mogok kerja di Kabupaten MalangSalah satu peserta aksi, Tito Yuan Gamara, menyebut ada sekitar 300-400 truk di Jalibar Kepanjen dan 500 truk di Desa Karangkates yang melakukan mogok kerja.
- Sopir truk menilai kebijakan ODOL akan membuat harga bahan pokok meroketPembatasan muatan truk dikhawatirkan akan membuat biaya pengiriman bahan pokok membengkak, sehingga harga bahan pokok di pasaran akan meroket.
- Para sopir truk siap demo di Jakarta jika aksi hari ini berakhir mengecewakanAksi mogok kerja merupakan bentuk solidaritas pada aksi demo sopir truk yang ter
Malang, IDN Times - Ratusan sopir truk di Kabupaten Malang melakukan aksi mogok kerja di sepanjang Jalur Lingkar Barat (Jalibar), Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang pada Kamis (19/6/2025) sore. Mereka memarkir ratusan truk di pinggir jalan menyebabkan kepadatan kendaraan untuk menolak kebijakan truk Over Dimension Over Loading atau kendaraan berat yang memiliki dimensi atau muatan lebih.
1. Lebih dari 500 truk melakukan aksi mogok kerja hari ini

Salah satu peserta aksi dari Komunitas Truk Malang (KTM), Tito Yuan Gamara mengatakan kalau aksi hari ini di Kabupaten Malang ada di 2 titik, pertama di Jalibar Kepanjen dan yang kedua ada di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Di Jalibar sendiri ada sekitar 300-400 truk yang melakukan aksi mogok kerja, sementara di Karangkates ada sekitar 500 truk yang melakukan aksi mogok kerja.
"Yang dari Karangkates mau ke sini, jadi kemungkinan bakal ada 500 truk lagi yang datang. Yang kumpul di sini ada yang dari Malang, Jawa Tengah, dan lainnya. Tapi demo ini pusatnya ada di Surabaya," terangnya.
2. Sopir truk menilai kebijakan ODOL akan membuat harga bahan pokok meroket

Tito mengungkapkan bahwa pembatasan pada muatan truk akan menyebabkan kerugian tidak hanya pada sopir truk, tapi juga masyarakat. Pasalnya pembatasan muatan pada truk akan membuat biaya pengiriman bahan pokok menjadi membengkak, akibatnya harga bahan pokok di pasaran akan meroket.
"Sekarang ibaratnya muatannya beras 8 ton ingkosnya Rp4 juta. Sekarang kalau menurut aturannya tonase hanya 4 ton, apa mau yang punya beras ongkosnya sama, yang jelas gak mau. Jadi barang ini per kilo ongkirnya Rp2 ribu bisa jadi Rp4 ribu. Apa mau masyarakat beras dari Rp14 ribu per kilo jadi Rp18 ribu sampai Rp23 ribu per kilo," tegasnya.
Ia mengungkapkan jika kebijakan ODOL ini memang belum diterapkan saat ini dan masih masa sosialisasi, rencananya akan diterapkan pemerintah pada bulan Juli 2025. Jadi mereka melakukan aksi hari ini agar kebijakan ODOL tidak jadi diterapkan.
3. Para sopir truk siap demo di Jakarta jika aksi hari ini berakhir mengecewakan

Lebih lanjut, Tito menyampaikan kalau aksi di Kabupaten Malang ini merupakan bentuk solidaritas pada aksi demo sopir truk yang terpusat di Surabaya. Mereka tidak ikut aksi di Surabaya, sehingga menggelar aksi di Jalibar Kepanjen dan Karangkates.
"Ini nanti kita bertahan di sini sampai ada hasil keputusan di Surabaya. Kalau hasilnya menguntungkan sopir, yasudah kita bubar. Kalau merugikan, kita akan lanjut aksi di Jakarta," pungkasnya.