Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Para pedagang Malang Plaza menunggu diijinkan masuk ke dalam Malang Plaza. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Malang, IDN Times - Ratusan pedagang Malang Plaza yang lokasi usahanya menjadi korban kebakaran menggeruduk pohak pengelola mal pada Kamis (04/05/2023) sore. Mereka menuntut agar diperbolehkan masuk ke lokasi kebakaran untuk melihat langsung kondisi barang dagangan mereka pasca kebakaran pada Selasa (02/05/2023) dini hari.

Setelah berdialog selama setengah jam sejak pukul 15.00 WIB, akhirnya sebanyak 66 orang perwakilan pedagang diperbolehkan masuk untuk menyelamatkan benda-benda yang masih bisa diselamatkan. Tampak raut wajah kekecewaan tidak bisa ditutupi kala satu per satu pedagang keluar membawa sekantung handphone yang telah terbakar.

Salah satu pedagang perempuan bahkan ada yang pingsan setelah melihat isi brankasnya ludes terbakar. Ia ditenangkan oleh pedagang lain dan petugas kepolisian yang berjaga di sana.

1. Para pedagang Malang Plaza kompak setelah melakukan rapat di Alun-alun Kota Malang

Salah satu pedagang Malang Plaza, Multazam Kholik. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Salah satu perwakilan pedagang Malang Plaza bernama Multazam Kholik mengatakan jika sejak pagi tadi para pedagang sudah berkumpul di Alun-alun Kota Malang. Mereka menghimpun kekuatan untuk menuntut pengelola dan kepolisian mengizinkan mereka masuk ke dalam gedung Malang Plaza.

"Tapi sepertinya tidak bisa masuk semua hanya 66 orang itu. Kalau untuk lantai 3 kayaknya besok (boleh dimasuki)," terangnya saat ditemui di lokasi Malang Plaza pada Kamis (04/05/2023).

Multazam menjelaskan jika 66 orang yang diperbolehkan masuk adalah mereka yang memiliki brangkas. Termasuk mereka yang merupakan pedagang emas. Namun, tidak semua brankas bisa diselamatkan, beberapa bahkan tidak bisa dibuka karena kuncinya telah rusak.

"Saya sendiri berdagang handphone di lantai 1, tidak ada brankas, jadi ludes semua. Tapi kalau pedagang handphone di lantai atas mereka rata-rata memiliki brankas karena jualan secara bursa, sementara yang di lantai bawah ini loss karena ada rolling," jelas pemilik usaha New Prima Cell ini.

2. Para pedagang Malang Plaza takut ada penyusup yang mencuri barang-barang dagangannya

Para pedagang Malang Plaza yang mencoba menyelamatkan barang dagangannya. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Multazam mengatakan bukan tanpa sebab kegusaran para pedagang, mereka takut ada barang dagangannya yang selamat tapi hilang dicuri seseorang. Oleh karena itu, mereka mendesak untuk melihat langsung nasib kios mereka di dalam.

"Karena takutnya barang kita dipastikan hangus semua tapi tidak ada bangkainya. Takutnya ada penyusup. Kalau rusak ya rusak, yang penting kita bisa melihat langsung. Itulah permintaan anak-anak," jelasnya.

Ia bersyukur setelah berdialog selama setengah jam, mereka diijinkan masuk dengan 66 orang perwakilan. Sementara pedagang di lantai tiga baru bisa masuk pada esok hari.

"Saat masuk kita menjumpai bangkai dagangan kami, ada juga brankas yang isinya juga tidak selamat," ungkapnya.

3. Pedagang Malang Plaza terlanjur kecewa dengan sikap pengelola mal pasca kebakaran

Para pedagang Malang Plaza yang mencoba menyelamatkan barang dagangannya. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Lebih lanjut, Multazam mewakili kawan-kawannya mengatakan kekecewaan pada pengelola Malang Plaza yang terkesan tertutup pasca kebakaran. Sampai saat ini mereka belum diajak berdialog terkait nasib mereka kedepannya, san apakah akan mendapatkan ganti rugi setelah kebakaran ini.

"Kecewanya kita karena pihak manajemen tidak berkomunikasi dengan kita sejak terjadinya kebakaran. Kemudian kok mengadakan konferensi pers sepihak tanpa melibatkan kita," paparnya.

Ia juga ragu dengan alibi force majeur yang digunakan pihak pengelola Malang Plaza. Pasalnya menurutnya tidak masuk akal adanya terjadi kebakaran saat semua kegiatan mal telah selesai dan tidak ada satupun orang di dalam mal.

"Kalau dari kita informasinya meledaknya pertama di lantai 3 sebelah selatan, otomatis itu gedung bioskop. Padahal pada jam tutup konter semua sekring sudah mati semua. Sementara gedung bioskop sendiri terakhir tutup jam 12 malam," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team