Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Subandi, Anak Juragan Beras yang Kini Pimpin Sidoarjo

Plt Bupati Sidoarjo, Subandi saat berbincang dengan IDN Times, Selasa (16/7/2024). IDN Times/Faiz Nashrillah

Sidoarjo, IDN Times - Setelah Bupati Muhdlor Ali ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sidoarjo kini dipimpin oleh seorang Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo, yaitu Subandi. Meski berlatar belakang seorang pengusaha, Subandi bukan sosok baru di dunia politik. Sebelum menjabat sebagai kepala daerah, ia juga pernah menjadi anggota DPRD Sidoarjo.

Namun, apa yang dijalani Subandi saat ini jauh dari bayangan masa kecil. Ia mengaku tak pernah bercita-cita menjadi seorang politikus atau bahkan bupati. Maklum, sebagai anak seorang pengusaha beras yang sukses, sejak kecil Subandi lebih banyak berkutat dengan dunia bisnis. 

Subandi yang lahir pada 23 Oktober 1972 ini tak membantah jika ia berasal dari kalangan mapan. Namun, kondisi ini tak membuatnya berpangku tangan. Justru, sejak kecil ia sudah tejun langsung ke dunia usaha. Masa kecil Subandi sendiri sebenarnya bermula di Kediri. Di sana ia lahir dan bersekolah hingga SD.

Setelah itu, pada tahun 1989 ia pindah ke Sidoarjo untuk melanjutkan sekolah di SMP Wachid Hasyim 9 Sedati, sekaligus ikut salah satu kakaknya. Di sinilah naluri bisnis Subandi diasah. ''Sejak SMP saya sudah ikut kakak saya usaha potong ayam,'' kata Subandi, kepada IDN Times, Selasa (16/7/2024).

Subandi remaja kerap diminta sang kakak mengantar ayam potong pesanan langganannya. Bukan siang atau pagi hari, pekerjaan itu ia biasa ia lakukan saat dini hari. ''Saya ngantar ayam pakai motor dini hari. Ya pasti pas sekolah jadi ngantuk, tidur,'' kata dia.

Namun, ia mengaku menikmati peran tersebut. Terlebih, usaha sang kakak akhirnya besar. Kepuasan lain adalah ia mendapatkan ilmu bisnis dari sang kakak. Bahkan, sang kakak kerap berpesan kepadanya agar kelak ia menjadi pengusaha daripada bekerja sebagai karyawan. ''Kamu gak usah kerja ikut orang. Kamu harus usaha sendiri,'' kata Subandi, mengulang pesan sang kakak. 

Meski wakunya kerap dihabiskan dengan membantu usaha sang kakak, Subandi mengaku tak kehilangan masa mudanya. Ia tetap bisa menikmati hobi layaknya anak muda pada umumnya. ''Saya hobi motoran, balapan. Sampai di sirkuit Kenjeran juga,'' kata Subandi mengenang. 

Lulus dari SMA Widya Dharma Surabaya tahun 1995, Subandi tak langsung kuliah. Ia memilih membuka usaha ayam potong seperti sang kakak. Usaha yang ia rintis ini pun berjalan hingga kini. Di luar bisnis itu, Subandi juga mencoba peruntungan di bidang properti. Ia memulai dengan jual beli tanah. ''Perlahan-lahan mulai berkembang, akhirnya saya diajari teman untuk mengubah usaha saya jadi bisnis perumahan. Gak cuma tanah,'' kata dia.  

Sibuk bisnis tak membuat Subandi lupa dengan lingkungan sekitar. Ia dikenal aktif di berbagai kegiatan di tempatnya tinggal di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Berbekal pengalaman sebagai pengurus RW, Subandi yang sudah kadung dikenal masyarakat sekitar memberanikan diri untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Pabean pada tahun 2007. Ia menang dan menjabat dua periode hingga tahun 2018. 

Karir politiknya semakin menanjak usai meninggalkan jabatan Kepala Desa. Ia terpilih menjadi anggota DPRD Sidoarjo setahun setelahnya. ''Sebenarnya gak pernah kepikiran terjun ke politik. Cuma, dulu diajak sama mantan Bupati, Pak Saiful Illah,'' kata dia. Di DPRD, Subandi sempat menjadi Ketua Komisi A.

Namun, karirnya sebagai legislator tak lama. Belum setahun menjabat, ia ditawari menjadi calon Wakil Bupati mendampingi Muhdlor Ali, pada Pilkada Sidoarjo tahun 2019. ''Saya ditelepon Gus Ali (ayah Gus Muhdlor). Diminta ke rumahnya. Ternyata di sana diminta untuk maju,'' kata Subandi. 

Tawaran ini, kata dia, jelas tak bisa ditolak. Apalagi, yang meminta adalah seorang kiai besar sekelas Gus Ali. Gus Ali atau KH Agoes Ali Masyhuri adalah pengasuh dari Pesantren Bumi Shalawat, salah satu pesantren terbesar di Sidoarjo.

Pasangan Muhdlor Ali- Subandi pun menang di Pilkada 2020. Sayangnya, baru tiga tahun menjabat, Gus Muhdlor tersandung kasus korupsi pemungutan insentif Aparatur Sipil Negara (ASN). Subandi pun akhirnya diangkat menjadi Plt Bupati Sidoarjo pada 8 Mei 2024 lalu. 

''Sekali lagi, saya sebenarnya tak pernah bermimpi menduduki jabatan ini. Tapi karena sudah amanah, akan saya selesaikan dengan baik sampai akhir,'' kata Subandi. Kepada para generasi muda, ia pun berpesan selalu bekerja keras. ''Saya ini kan berasal dari orang yang mapan sebenarnya, tapi kalau gak kerja keras ya gak bisa sampai di sini,'' ujarnya menutup perbincangan.

Sidoarjo, IDN Times - Setelah Bupati Muhdlor Ali ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sidoarjo kini dipimpin oleh seorang Pelaksana Tugas Bupati Sidoarjo, yaitu Subandi. Meski berlatar belakang seorang pengusaha, Subandi bukan sosok baru di dunia politik. Sebelum menjabat sebagai kepala daerah, ia juga pernah menduduki Ketua DPRD Sidoarjo.

Namun, apa yang dijalani Subandi saat ini jauh dari bayangan masa kecil. Ia mengaku tak pernah bercita-cita menjadi seorang politikus atau bahkan bupati. Maklum, sebagai anak seorang pengusaha beras yang sukses, sejak kecil Subandi lebih banyak berkutat dengan dunia bisnis. 

Subandi yang lahir pada 23 Oktober 1972 ini tak membantah jika ia berasal dari kalangan mapan. Namun, kondisi ini tak membuatnya berpangku tangan. Justru, sejak kecil ia sudah tejun langsung ke dunia usaha. Masa kecil Subandi sendiri sebenarnya bermula di Kediri. Di sana ia lahir dan bersekolah hingga SD.

Setelah itu, pada tahun 1989 ia pindah ke Sidoarjo untuk melanjutkan sekolah di SMP Wachid Hasyim 9 Sedati, sekaligus ikut salah satu kakaknya. Di sinilah naluri bisnis Subandi diasah. ''Sejak SMP saya sudah ikut kakak saya usaha potong ayam,'' kata Subandi, kepada IDN Times, Selasa (16/7/2024).

Subandi remaja kerap diminta sang kakak mengantar ayam potong pesanan langganannya. Bukan siang atau pagi hari, pekerjaan itu ia biasa ia lakukan saat dini hari. ''Saya ngantar ayam pakai motor dini hari. Ya pasti pas sekolah jadi ngantuk, tidur,'' kata dia.

Namun, ia mengaku menikmati peran tersebut. Terlebih, usaha sang kakak akhirnya besar. Kepuasan lain adalah ia mendapatkan ilmu bisnis dari sang kakak. Bahkan, sang kakak kerap berpesan kepadanya agar kelak ia menjadi pengusaha daripada bekerja sebagai karyawan. ''Kamu gak usah kerja ikut orang. Kamu harus usaha sendiri,'' kata Subandi, mengulang pesan sang kakak. 

Meski wakunya kerap dihabiskan dengan membantu usaha sang kakak, Subandi mengaku tak kehilangan masa mudanya. Ia tetap bisa menikmati hobi layaknya anak muda pada umumnya. ''Saya hobi motoran, balapan. Sampai di sirkuit Kenjeran juga,'' kata Subandi mengenang. 

Lulus dari SMA Widya Dharma Surabaya tahun 1995, Subandi tak langsung kuliah. Ia memilih membuka usaha ayam potong seperti sang kakak. Usaha yang ia rintis ini pun berjalan hingga kini. Di luar bisnis itu, Subandi juga mencoba peruntungan di bidang properti. Ia memulai dengan jual beli tanah. ''Perlahan-lahan mulai berkembang, akhirnya saya diajari teman untuk mengubah usaha saya jadi bisnis perumahan. Gak cuma tanah,'' kata dia.  

Sibuk bisnis tak membuat Subandi lupa dengan lingkungan sekitar. Ia dikenal aktif di berbagai kegiatan di tempatnya tinggal di Desa Pabean, Kecamatan Sedati, Sidoarjo. Berbekal pengalaman sebagai pengurus RW, Subandi yang sudah kadung dikenal masyarakat sekitar memberanikan diri untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Pabean pada tahun 2007. Ia menang dan menjabat dua periode hingga tahun 2018. 

Karir politiknya semakin menanjak usai meninggalkan jabatan Kepala Desa. Ia terpilih menjadi anggota DPRD Sidoarjo setahun setelahnya. ''Sebenarnya gak pernah kepikiran terjun ke politik. Cuma, dulu diajak sama mantan Bupati, Pak Saiful Illah,'' kata dia. Di DPRD, Subandi sempat menjadi Ketua Komisi A.

Namun, karirnya sebagai legislator tak lama. Belum setahun menjabat, ia ditawari menjadi calon Wakil Bupati mendampingi Muhdlor Ali, pada Pilkada Sidoarjo tahun 2019. ''Saya ditelepon Gus Ali (ayah Gus Muhdlor). Diminta ke rumahnya. Ternyata di sana diminta untuk maju,'' kata Subandi. 

Tawaran ini, kata dia, jelas tak bisa ditolak. Apalagi, yang meminta adalah seorang kiai besar sekelas Gus Ali. Gus Ali atau KH Agoes Ali Masyhuri adalah pengasuh dari Pesantren Bumi Shalawat, salah satu pesantren terbesar di Sidoarjo.

Pasangan Muhdlor Ali- Subandi pun menang di Pilkada 2020. Sayangnya, baru tiga tahun menjabat, Gus Muhdlor tersandung kasus korupsi pemungutan insentif Aparatur Sipil Negara (ASN). Subandi pun akhirnya diangkat menjadi Plt Bupati Sidoarjo pada 8 Mei 2024 lalu. 

''Sekali lagi, saya sebenarnya tak pernah bermimpi menduduki jabatan ini. Tapi karena sudah amanah, akan saya selesaikan dengan baik sampai akhir,'' kata Subandi. Kepada para generasi muda, ia pun berpesan selalu bekerja keras. ''Saya ini kan berasal dari orang yang mapan sebenarnya, tapi kalau gak kerja keras ya gak bisa sampai di sini,'' ujarnya menutup perbincangan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us