Pria di Ngawi Mengamuk Gegara Pohon Pisang, Kepala Desa Ikut Babak Belur

- Tiga korban luka-luka, dua di antaranya pasangan suami istriMenjadi korban pria bernama Slamet (31) yang mengamuk tanpa alasan jelas, memukul warga termasuk Kepala Desa setempat.
- Diduga depresi dan tersulut masalah batas tanahPelaku diamankan karena diduga mengalami depresi dan temperamen tinggi akibat masalah pribadi dengan warga terkait batas tanah dan tanaman pisang.
- Sempat pura-pura pingsan sebelum akhirnya diborgolPelaku berpura-pura pingsan saat hendak diamankan, namun akhirnya diborgol dan dibawa ke Polres Ngawi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ngawi, IDN Times – Suasana Desa Waruk Tengah, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mendadak mencekam pada Senin malam (13/10/2025). Seorang pria bernama Slamet (31) tiba-tiba mengamuk dan memukul sejumlah warga, termasuk Kepala Desa Waruk Tengah, Supono (54).
Aksi brutal itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan membuat warga panik. Tiga orang menjadi korban, dua di antaranya pasangan suami istri, dan satu lagi Kepala Desa setempat.
1. Tiga korban luka-luka, dua di antaranya pasangan suami istri

Menurut keterangan warga, Slamet mendatangi rumah salah satu tetangganya, Parni (58), tanpa alasan jelas. Tanpa banyak bicara, pelaku langsung memukul korban hingga pingsan. Melihat sang istri tersungkur, Sadimin (64) suami korban berusaha menolong, namun ikut menjadi sasaran pukulan.
"Datang langsung menyerang korban, dipukul sampai pingsan. Saya teriak minta tolong, pelaku malah mukuli suaminya juga,” ujar Wanda Putri Rahayu, anak korban Parni.
Tak berhenti di situ, pelaku kemudian memukul Kepala Desa Supono yang datang untuk melerai. Ia mengalami luka di bagian mata kanan dan pelipis kiri akibat dipukul berulang kali.
2. Diduga tersulut masalah batas tanah

Kapolsek Pangkur, AKP Nur Hidayat, mengatakan bahwa pelaku berhasil diamankan setelah sempat melawan petugas di Puskesmas Pangkur. Ia diduga mengalami depresi dan temperamen tinggi.
"Kita datangi lokasi dan amankan pelaku. Tiga orang korban termasuk Kepala Desa sudah mendapat perawatan di Puskesmas. Diduga pelaku depresi dan ada masalah pribadi dengan warga,” terang AKP Nur Hidayat.
Dari informasi warga, Slamet sebelumnya berselisih dengan tetangga soal batas tanah dan tanaman pisang yang ditebang. Masalah sepele itu diduga memicu kemarahan hingga pelaku kehilangan kendali.
3. Sempat pura-pura pingsan sebelum akhirnya diborgol

Saat hendak diamankan, pelaku sempat berpura-pura pingsan agar tidak dibawa ke kantor polisi. Namun, petugas yang curiga akhirnya memborgol dan membawanya ke Polres Ngawi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Saya ditelepon warga, datang untuk menenangkan tapi malah dipukul. Banyak warga yang kena. Sekarang masih dalam pengembangan,” kata Supono, Kepala Desa Waruk Tengah.
Saat ini, dua korban yakni Sadimin dan Parni masih menjalani perawatan di Puskesmas Pangkur, sedangkan Kepala Desa sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.