Petasan Meledak di Ponorogo, 5 Pelajar Luka-Luka, 2 Kritis

Ponorogo, IDN Times – Ledakan keras membelah kesunyian malam di Ponorogo, Jawa Timur, pada Kamis (29/5/2025) dini hari tadi. Suara menggelegar itu ternyata berasal dari sebuah petasan raksasa yang meledak di halaman rumah warga, memporak-porandakan bangunan, dan menyebabkan lima remaja terluka parah. Dua di antaranya dalam kondisi kritis.
1. Kronologi kejadian

Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kota Ponorogo. Rumah milik Ismi, seorang warga setempat, menjadi saksi bisu kehancuran akibat ledakan dahsyat itu. Rekaman video amatir yang beredar menunjukkan suasana mencekam pasca-ledakan. Puing-puing berserakan, warga panik, dan tangisan terdengar di tengah kegelapan malam.
Kelima korban diketahui masih berstatus pelajar SMP kelas 1. Mereka diduga sedang merakit petasan raksasa ketika tanpa diduga, ledakan terjadi saat sumbu dipasang. Tubuh mereka terhempas, luka-luka menganga di bagian kelamin dan mata, hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
2. Delapan petasan besar sempat dibuang ke sungai

Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Rudy Hidajanto, mengatakan polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara. Tim kepolisian juga menemukan delapan petasan besar lainnya yang diduga sempat dibuang ke sungai oleh warga pasca-ledakan.
"Ledakan terjadi begitu cepat. Lima anak menjadi korban, dua di antaranya mengalami luka serius di bagian vital," kata AKP Rudy.
Ketua RT setempat, Langgeng Widodo, menceritakan bagaimana kepanikan melanda warga saat mendengar ledakan. Tanpa berpikir panjang, para korban langsung dilarikan ke RSUD dr. Harjono Ponorogo.
3. Dua korban jalani operasi

Menurut Sugianto, Humas RSUD dr. Harjono, para korban mengalami luka bakar serius di area sensitif dengan tingkat keparahan antara 9 hingga 18 persen. "Dua korban harus menjalani operasi, sementara tiga lainnya sudah diperbolehkan pulang," jelasnya.
Hingga Kamis siang, polisi masih menyelidiki asal-usul bubuk petasan yang digunakan para korban. Peristiwa ini menjadi pengingat keras akan bahaya bermain dengan bahan peledak, apalagi di tangan anak-anak yang belum memahami resikonya.