Petani Cabai dan Tomat di Magetan Gagal Panen Dihantam Cuaca Ekstrem

Magetan, IDN Times – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, membawa dampak buruk bagi para petani. Bukan hanya tanaman padi yang gagal panen terserang potong leher, tapi juga para petani cabai dan tomat di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, yang kini harus gigit jari.
1. Cabai terserang patek

Hujan deras yang terus mengguyur selama tiga pekan terakhir menyebabkan tanaman cabai milik warga terserang hama patek. Hampir seluruh lahan cabai di desa tersebut rusak parah, membuat buah cabai busuk sebelum sempat dipanen. Harga cabai yang sebelumnya mencapai Rp60 ribu per kilogram anjlok drastis menjadi hanya Rp15-20 ribu per kilogram di tingkat petani.
"Cuaca saat ini buruk sekali, banyak tanaman mati karena hujan terus-menerus. Tanaman cabai saya diserang hama patek, buahnya jadi busuk semua. Harganya sekarang cuma Rp15 ribu,” keluh Suwarno, salah satu petani cabai, dengan wajah murung.
2. Tanaman tomat membusuk

Tak hanya cabai, nasib serupa juga dialami para petani tomat. Batang tomat menghitam, daun rontok, dan buah membusuk. Padahal, harga tomat sempat tinggi di pasaran, mencapai Rp11 ribu per kilogram. Namun, petani terpaksa merelakan hasil panen yang gagal.
"Tanaman banyak yang rusak, Mas. Daun busuk, lalu mati, seperti tomat dan cabai. Harganya pun turun jadi Rp20 ribu dari sebelumnya Rp60 ribu,” ungkap Karmi, petani lainnya di Sidomulyo.
3. Ancaman krisis pangan lokal

Kondisi ini membuat para petani di Desa Sidomulyo berharap cuaca ekstrem segera berlalu agar mereka bisa menyelamatkan sisa tanaman. Mereka juga berharap ada perhatian dari pemerintah, mengingat kerugian yang mereka alami tak sedikit.
Cuaca buruk yang terjadi selama tiga pekan terakhir telah berdampak luas terhadap hasil pertanian di Magetan. Bukan hanya tanaman padi, tetapi juga berbagai komoditas hortikultura seperti cabai dan tomat terancam gagal panen. Jika kondisi ini terus berlangsung, krisis pangan lokal dikhawatirkan akan semakin meluas.