Pesta Miras di Acara Sound Horeg, 2 Warga Kediri Tewas

- Pesta miras di acara Sound Horeg menyebabkan 2 warga Kediri tewas
- Korban mengeluh sakit dada dan perut sebelum meninggal, satu korban masih kritis
- Polisi masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa ini
Kediri, IDN Times – Dua warga Kediri tewas diduga usai menggelar pesta miras, dalam kegiatan sound horeg. Korban diketahui bernama Purnomo (43) dan Deta Wira (23) warga Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Sedangkan satu korban lain bernama Agung (21) kini masih mejalani pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Karya Husada (RSKK). Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut.
1. Pesta miras pada hari Sabtu lalu

Salah seorang warga, Subakri mengatakan ketiganya diketahui melakukan pesta miras saat acara Kepung Carnival, pada Sabtu (26/7/2025) lalu. Dalam kegiatan tersebut, panitia mengundang sejumlah sound horeg.
Korban Purnomo mengeluhkan sakit dada dan perut pada hari Minggu (28/7/2025). Korban kemudian meninggal dunia di hari Senin kemarin. Sedangkan dua korban lain yang merupakan pasangan kakak dan adik, mendapat perawatan di RSKK sejak kemarin malam. "Korban Deta Wira meninggal dunia pagi tadi," ujarnya, Selasa (29/7/2025).
2. Satu korban masih menjalani perawatan intensif

Sedangkan korban bernama Agung, hingga saat ini kondisinya masih kritis dan mendapat perawatan intensif di RSKK. Jenazah korban Deta Wira sendiri sempat dibawa pulang untuk dimakamkan. Namun saat hendak dimakamkan polisi datang dan membawa jenazah tersebut ke RS Bhayangkara untuk keperluan autopsi. "Yang saya tahu, mereka minum saat melihat sound system di karnaval Desa Kepung. Tapi soal mereka beli di mana, dan minumnya di mana, saya tidak tahu pasti," tuturnya.
3. Polisi masih lakukan penyelidikan

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kediri AKP Joshua Peter Krisnawan membenarkan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan kejadian tersebut dan saat ini masih melakukan proses penyelidikan. Salah satunya dengan mengirim jenazah Deta untuk diotopsi di RS Bhayangkara Kota Kediri. Polisi sendiri berkomitmen menangani kasus ini secara prosedur dan sesuai dengan pembuktian berbasis ilmiah. "Soal kandungan zat dalam minuman yang mereka konsumsi masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut. Kami masih menunggu hasil otopsi," pungkasnya.