Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Padat Merayap, Menyeberang dari Banyuwangi ke Bali Butuh 4 Jam

Kendaraan memadati area pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Banyuwangi, IDN Times - Padat merayap, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dipenuhi kendaraan. Tak hanya kendaraan logistik saja, mobil pribadi, bus, serta angkutan travel memenuhi area pelabuhan untuk menunggu giliran menyeberang.

Berdasarkan data dari ASDP Ketapang Banyuwangi, pada Jumat (23/12/2022) kemarin ada sebanyak 24 ribu lebih penumpang yang menyeberang ke Bali. Sedangkan untuk kendaraan, tercatat ada 5.847 unit yang menyeberang pada hari itu. Padatnya antrean membuat warga yang mau menyeberang pun harus menghabiskan waktu lebih lama.

1. Sebanyak 28 kapal beroperasi non stop

Kendaraan keluar dari kapal di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

General Manager ASDP Ketapang, M. Yasin mengatakan bahwa kondisi serupa juga terjadi di Pelabuhan Gilimanuk. Berdasarkan data yang masuk, ada sekitar 21 ribu lebih penumpang asal Bali yang menyeberang. Tercatat, ada 5.342 kendaraan yang bergerak dari Bali menuju Jawa. 

Untuk mengantisipasi antrean mengular, pihak ASDP sendiri telah mempercepat waktu bongkar muat di kapal. Apabila sudah mencukupi, kapal harus segera berangkat. Selain itu, pihak ASDP juga sudah menyiapkan armada kapal tambahan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. 

"Penumpang dari Gilimanuk ke arah Banyuwangi juga tinggi. Sejauh ini masih lancar, kita juga sudah menyiapkan kapal tambahan jika dibutuhkan," kata Yasin, Sabtu (24/12/2022). 

2. Ada 199 trip sehari

Kendaraan keluar dari kapal di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (IDN Times/ Agung Sedana)

Menurut Yasin, beberapa hari terakhir ini rata-rata di Pelabuhan Ketapang melayani sebanyak 199 trip setiap harinya. Kondisi serupa juga berlaku untuk di Pelabuhan Gilimanuk. Sementara ini, tercatat hanya ada 28 kapal yang beroperasi selama 24 jam penuh melayani penyeberangan. 

Yasin memprediksi, puncak kepadatan penumpang akan terjadi pada malam ini. Sebab itu pihak ASDP telah memberlakukan kebijakan pembelian tiket khusus. Penumpang bisa membeli tiket di area buffer zone. Sehingga tak perlu lagi berdesak-desakan di loket pelabuhan.

"Kalau puncak kepadatan biasanya terjadi di atas pukul 21.00 WIB sampai pukul 02.00-03.00 WIB. Untuk antisipasi antrean di loket, penumpang bisa membeli di buffer zone," ungkapnya. 

3. Butuh 4 jam untuk menyeberang

Kendaraan memasuki kapal penyeberangan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Secara terpisah, M Rofiq yang merupakan sopir logistik mengaku harus menunggu hingga 2 jam lamanya untuk mendapatkan giliran menyeberang. Jika ditotal, warga Banyuwangi ini mengakui membutuhkan waktu hampir 4 jam hingga sampai di daratan Bali. 

"Mulai masuk sampai naik kapal saja kurang lebih 2 jam nunggu giliran. Terus perjalanan sampai kapal sandar dan bisa keluar dari Pelabuhan Gilimanuk butuh 1 jam lebih, ya anggap saja sekitar 4 jam itulah," kata Rofiq. 

Rofiq mengaku, antrean serupa juga terjadi di pelabuhan Gilimanuk. Menurutnya, saat keluar dari Pelabuhan Ketapang, dirinya sudah menjumpai gelombang mudik yang menuju Jawa. Gelombang mudik tersebut didominasi roda dua dan mobil pribadi. 

"Waktu saya keluar pelabuhan Gilimanuk, sudah banyak mas yang menuju ke Banyuwangi. Kebanyakan sepeda motor. Mobil juga banyak sih," ungkap Rofiq. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agung Sedana
EditorAgung Sedana
Follow Us