Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mewabah, Puluhan Sapi di Magetan Positif PMK

Ilustrasi Pengecekan sapi dari penyakit mulut dan kuku. (IDN Times/Nofi)

Magetan, IDN Times - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Magetan mencatat 24 ekor sapi di wilayahnya positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Maka, petugas dari instansi terkait lebih intensif memantau lalu lintas hewan ternak.
Puluhan ekor sapi itu harus dikarantina hingga kondisinya benar-benar sembuh. Langkah serupa juga diberlakukan bagi hewan ternak dengan gejala PMK. Terutama yang berada di wilayah Desa Sugihrejo, Kecamatan Kawedanan dan Desa Turi, Kecamatan Panekan.

1. Sampel air liur dan kuku sapi sudah diuji di laboratorium

Pemantauan PMK di kandang ternak sapi perah.IDN Times/Nofika

Kepala Disnakan Magetan, Nur Haryani mengatakan bahwa kemunculan PMK bermula dari laporan adanya sapi yang sakit pada Jumat (13/5/2022) lalu. Adapun gejala yang dialami seperti flu, kejang, dan sebagian kuku sapi mulai terlepas.

Setelah mengecek ke lapangan, petugas mengambil sampel air liur dan potongan kuku dari sejumlah sapi yang sakit tersebut. Sampel itu langsung dikirim ke Laboratorium Veteriner di Yogyakarta. Sehari kemudian dipastikan sejumlah sapi milik peternak dinyatakan positif PMK.

"Dugaan penularannya dari luar kota. Karena satu ekor sapi yang positif dibeli dari Ngawi," kata Nur Haryani saat dihubungi IDN Times, Senin (16/5/2022).

2. Mobilitas hewan ternak sulit dikontrol

Sosialisasi terkait PMK di Kabupaten Madiun.IDN Times/Nofika

Kabupaten Ngawi bukan termasuk daerah yang lebih dulu terjangkit PMK. Namun demikian, lalu lintas hewan ternak sulit dikontrol karena pergerakannya cukup luas. Bahkan, yang dijual di pasar hewan di suatu wilayah sebagian berasal dari luar daerah.

Tidak hanya dalam satu provinsi, namun juga dari Jawa Tengah. Apalagi, posisi Magetan berbatasan dengan Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Plaosan yang bersebelahan dengan Tawangmangu, Karanganyar.

3. Terdapat pos check point di perbatasan Jatim - Jateng

Pemantauan PMK di kandang ternak sapi perah.IDN Times/Nofika

Demikian halnya dengan Ngawi yang berbatasan dengan Sragen. Di titik perbatasan itu terdapat pos check point yang memantau pergerakan lalu lintas hewan ternak antarprovinsi.

"Sebenarnya, Ngawi maupun Magetan bukan termasulk empat daerah yang (terjangkit) PMK. Tapi, lalu lintas ternak sulit dikontrol," ujar Nur.

Empat daerah yang lebih dulu terserang PMK di Jawa Timur adalah Kabupaten Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan. Hingga akhirnya, Kementerian Pertanian menetapkan status darurat PMK di Jawa Timur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nofika Dian Nugroho
EditorNofika Dian Nugroho
Follow Us