Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkeu Purbaya Ungkap Adanya Pemangkasan Dana Transfer Daerah

20251002_114239.jpg
Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa saat di GKN Surabaya. IDN Times/Ardiansyah Fajar.
Intinya sih...
  • Menkeu Purbaya mengungkapkan pemangkasan dana transfer daerah oleh pemerintah pusat
  • Pemotongan dilakukan karena penyelewengan anggaran di daerah, namun program untuk daerah naik signifikan
  • Pemerintah menyiapkan tambahan APBN 2026 sebesar Rp43 triliun dan membuka peluang transfer kembali ditambah jika ekonomi membaik
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surabaya, IDN Times - Sejumlah kepala daerah di Jawa Timur (Jatim), mulai dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Bupati Trenggalek M. Nur Arifin hingga Indah Amperawati menemui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Gedung Keuangan Negara (GKN) Surabaya, Kamis (2/10/2025).

"Tadi pagi ini ada gubernur, wakil gubernur, beberapa bupati dari beberapa tempat datang ke sini. Seharusnya mau ketemu saya semua. Untung saya cuma ketemu perwakilan. Kalau enggak saya dipukulin tadi," ujarnya sembari berkelakar.

Dalam pertemuan tertutup itu, Purbaya mengungkap kalau para pimpinan daerah tersebut memprotes lantaran dana transfer daerah dipotong pemerintah pusat. "Jadi pada dasarnya begini. Anggaran tahun ini, tahun depan kan dipotong. Tahun ini juga sempat dipotong juga kan. Jadi mereka protes," katanya.

Menkeu menjelaskan pemangkasan transfer dilakukan karena adanya penyelewengan anggaran di daerah. Pemerintah pusat, lanjutnya, ingin mengoptimalkan kinerja penggunaan anggaran agar lebih efektif dan bersih.

"Kenapa dipotong? Kami enggak bisa bergerak gara-gara itu. Tapi alasan pemotongan itu, utamanya dulu karena banyak penyelewengan ya," katanya.

"Artinya enggak semua uang yang dipakai, dipakai dengan betul. Jadi itu yang membuat pusat agak, bukan saya ya, pemimpin-pemimpin itu agak gerah dengan itu," tambah Purbaya.

Meski transfer ke daerah turun Rp200 triliun, program untuk daerah naik signifikan dari Rp900 triliun menjadi Rp1.300 triliun. "Jadi sebetulnya kalau uang yang di daerah bertambah. Tambah lebih banyak. Jadi kita ingin melihat yang lebih kinerja uang yang lebih efektif. Tapi tentunya enggak bisa tiba-tiba kan," ungkapnya.

Purbaya menambahkan pemerintah menyiapkan tambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 sebesar Rp43 triliun. Ia membuka peluang transfer kembali ditambah jika ekonomi membaik dan penerimaan pajak meningkat.

"Saya pikir sudah cukup itu. Nanti kita lihat ke depan seperti apa, kalau dalam tiga bulan pertama tahun depan, ekonominya membaik, dan uang saya lebih banyak daripada sebelumnya, mungkin sebagian saya akan transfer lagi ke daerah," terangnya.

Dalam pernyataannya, Purbaya juga menekankan agar pemerintah daerah tidak hanya berfokus pada besaran transfer, tetapi meningkatkan kapasitas dalam menyerap dan mengelola anggaran.

"Jadi ekonomi di daerah sebetulnya uangnya enggak berkurang, malah ditambah secara net ya. Tapi kan biasa daerah kan, pemerintah pengen jalanin sendiri. Jadi mereka mesti belajar juga, perbaiki cara mereka menyerap anggaran," tegasnya.

"Jangan ramai-ramai, nanti ada penangkapan apa itu ya. Jadi kalau mereka bisa menunjukkan penyerapan yang baik dan bersih, harusnya saya bisa merayu pemimpin saya di atas untuk menambah dengan cepat. Jadi itu utamanya. Kalau uang ekonominya bagus, pajaknya makin besar, kita akan tambah," pungkas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Purbaya Ingatkan Himbara Soal Dana Rp200 T, Jangan Dipakai Beli Dolar

02 Okt 2025, 15:00 WIBNews