Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wisuda (pexels.com/RDNE Stock Project)

Surabaya, IDN Times – Berangkat merantau dari Tuban, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) program studi S1 Sastra Indonesia membagikan pengalamannya saat berjuang mendapatkan beasiswa KIP-K. Dia juga mengomentari isu terkini penerima beasiswa pemerintah yang tidak tepat sasaran.

Muhammad Azhar Adi Mas’ud (21) mengungkapkan bahwa pertama kali dirinya mendaftar beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIPK adalah saat Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dibuka. Usaha yang dilakukan gak mudah, Azhar harus bolak-balik ke Balai Desa untuk mengurus dokumen demi melengkapi persyaratan KIPK.

Namun usahanya untuk memperoleh beasiswa melalui jalur SNMPTN harus pupus karena dia tidak lolos SNMPTN.

Alih-alih menyerah begitu saja, mahasiswa UNESA yang kini mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Universitas Andalas Padang, mencoba kembali mengikuti seleksi KIPK lewat jalur tes SBMPTN. Setelah melalui penantian panjang pasca lolos SBMPTN, ia kemudian dihubungi oleh pihak kampus untuk melakukan survei terhadap penerima beasiswa KIPK.

Editorial Team

Tonton lebih seru di