Keracunan MBG di Ngawi, Wali Murid Tak Mau Anaknya Sentuh MBG Lagi

- Wali murid menolak program MBG karena menyebabkan keracunan makanan pada puluhan siswa di Ngawi
- Muntiani, wali murid SMPN 2 Kedunggalar, menolak program tersebut sejak awal dan mengaku usahanya terdampak
- Beberapa siswa sudah pulang namun sebagian masih dirawat dengan bantuan oksigen, infus, dan obat-obatan di Puskesmas Gemarang
Ngawi, IDN Times – Dugaan keracunan makanan yang kembali menimpa puluhan siswa di Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, Rabu (26/11/2025), memicu gelombang keresahan hingga penolakan dari para wali murid. Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang semula diharapkan meningkatkan gizi anak sekolah, justru disebut menghadirkan risiko keselamatan.
1. Wali murid panik menolak MBG

Muntiani, wali murid SMPN 2 Kedunggalar, menjadi salah satu yang paling terpukul. Dua anaknya mengalami muntah dan sakit perut usai menyantap menu MBG, hingga harus dirawat intensif di Puskesmas Gemarang.
Dengan suara gemetar, ia mengungkapkan kekhawatirannya. "Hentikan saja program MBG ini. Saya bisa beri makanan enak setiap hari untuk anak saya,” tegasnya.
2. Mengaku menolak sejak awal

Menurut Muntiani, ia sebenarnya sudah tidak setuju dengan program tersebut sejak pemberlakuan awal. Selain banyaknya kasus serupa di daerah lain, ia mengaku usahanya ikut terdampak karena omzet menurun sejak MBG diterapkan.
Ia pun memastikan anak-anaknya tidak akan lagi menyentuh menu MBG jika program ini tetap dilanjutkan. “Kalau MBG berjalan lagi, anak saya bakal saya larang makan itu. Wali lain terserah, itu hak masing-masing,” ujarnya.
3. Seorang ayah syok setelah dapat kabar anaknya diinfus

Kecemasan serupa dialami Husen, wali murid lain. Ia baru mengetahui kondisi putrinya setelah mendapat kabar bahwa anaknya sudah diinfus di Puskesmas. Saat itu, ia sedang bekerja di proyek bangunan dan langsung berlari menuju fasilitas kesehatan tersebut.
“Saya kaget sekali ketika dikabari anak saya sudah diinfus. Saya takut dan berharap kejadian ini tidak terulang,” ungkapnya.
4. Beberapa siswa memburuk, sebagian masih dirawat

Pantauan di Puskesmas Gemarang menunjukkan sebagian siswa sudah diperbolehkan pulang. Namun, sejumlah lainnya masih harus menjalani perawatan dengan bantuan oksigen, infus, dan obat-obatan untuk meredakan gejala keracunan. Dinas Kesehatan Ngawi kini tengah memeriksa sampel makanan MBG guna memastikan penyebab pasti insiden tersebut.















