Kemenko PM Dorong Peran Perguruan Tinggi Perkuat SMK Go Global

- Kemenko PM dorong peran perguruan tinggi untuk mempersiapkan lulusan SMK dan perguruan tinggi agar dapat bersaing di pasar global.
- Program Career Boost UMM telah diberangkatkan 519 orang ke Jepang, dengan 261 orang siap diberangkatkan dan 279 orang masih dalam tahap pelatihan online.
- Pusat pelatihan kerja luar negeri UMM fokus pada penempatan kerja ke Jepang, dengan rencana ekspansi ke 38 negara dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
Malang, IDN Times - Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Abdul Haris mengapresiasi inisiatif Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam penyelenggaraan pusat pelatihan dan pendidikan untuk persiapan kerja ke luar negeri.
“Banyak sekali praktek-praktek baik yang sudah dilakukan di UMM ini, terutama dalam memberdayakan lulusan-lulusan SMK dan perguruan tinggi untuk dapat bersaing di pasar global,” ujar Deputi Haris di UMM, Malang, Jawa Timur, Sabtu (15/11/2025).
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Fauzan, Wakil Rektor IV UMM Salis Yuniardi, Dekan Vokasi UMM, serta Guru Besar Bidang Psikologi Industri dan Organisasi UMM.
Wakil Menteri Diktisaintek, Fauzan menyampaikan bahwa program Career Boost untuk meningkatkan kompetensi dan peluang global ini telah dimulai sejak Tahun 2019. Peserta pelatihan tenaga kerja luar negeri UMM yang telah diberangkatkan ke Jepang sebanyak 519 orang. Sementara, peserta yang siap diberangkat ada sebanyak 261 orang dan peserta yang masih dalam tahap pelatihan online sebesar 279 orang.
Program yang ditawarkan oleh UMM ini berupa pelatihan kembali bagi para siswa lulusan SMK sederajat dan perguruan tinggi. Peserta yang dapat diterima dalam program ini dimungkinkan hingga usia 28 tahun.
Ada 15 skema pekerjaan yang ditawarkan oleh program pelatihan pekerja luar negeri UMM ini. Beberapa di antaranya yaitu teknik konstruksi, hospitality, pemrosesan makanan, caregiver, dan perawat.
Skema penempatan tenaga kerja yang dilakukan oleh UMM terbagi dalam beberapa tahap. Peserta akan mendapatkan pelatihan secara online, dan selanjutnya dilakukan pelatihan berbasis asrama di gedung yang disediakan oleh Fakultas Vokasi UMM. Terdapat dua sertifikat yang dibekali pada peserta pelatihan, yaitu sertifikat Bahasa Jepang dan Sertifikat Ketrampilan sesuai kebutuhan pasar kerja di Jepang.
Saat ini, pusat pelatihan kerja luar negeri UMM berfokus pada penempatan kerja ke Jepang. Dengan kerja sama dengan Brexa Academy, UMM telah memperluas lokasi penempatan pada seluruh prefektur di Jepang. Ke depannya, UMM berencana akan memperluas jangkauan pada sekitar 38 negara penempatan. Hal ini tentunya dapat didukung dengan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
Pemerintah berencana memulai pelaksanaan SMK Go Global pada akhir 2025 dan akan memperluas target penerima manfaatnya sebanyak 500.000 orang pada 2026, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Praktik baik dalam penyelenggaraan program pelatihan tenaga kerja luar negeri UMM akan disinergikan dengan program SMK Go Global yang diinisiasi oleh Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, pungkas Haris.

















