Kebahagiaan Sadiyah dan Suwarno Ikuti Isbat Setelah 40 Tahun Nikah Siri

- Sadiyah (60) dan Suwarno (63) ikuti sidang Isbat Nikah Massal setelah 40 tahun nikah siri
- Keduanya memiliki empat anak dan tiga cucu, menyadari pentingnya pencatatan pernikahan dalam catatan negara
- Sadiyah merasa senang dengan kemudahan dalam mengurus dokumen resmi pernikahan dan berterima kasih kepada Pemerintah Surabaya
Surabaya, IDN Times - Sadiyah (60) dan Suwarno (63) tersenyum bahagia di area hall Empire Palace Surabaya mengikuti sidang Isbat Nikah Massal, Rabu (27/8/2025). Keduanya menikah siri pada 40 tahun silam. Kini, pernikahan mereka secara resmi tercatat di catatan sipil negara.
Di sidang nikah massal itu, Sadiyah nampak anggun mengenakan kebajaya berbalut kain batik. Sementara, Suwarno mengenakan pakaian khas Jawa lengkap dengan blangkon di kepalanya.
Sadiyah tak ingat betul kapan tepatnya ia menikah dengan Suwarno, yang jelas keduanya telah sah secara agama pada 40 tahun silam. Saat itu, mereka tidak menikah sah karena tidak direstui orang tua. Akhirnya, nikah siri menjadi jalan mereka untuk bisa hidup berdua.
"Nikah sudah 40 tahun. Saya dulu itu apa ya enggak direstui gitu loh sama orang tua cuma ada saudara yang ini (membantu nikah siri), wes ayo enggak apa-apa," ujar dia.
Selama 40 tahun mereka menikah siri, pasangan ini telah dikaruniai empat anak dan tiga cucu. Anak paling tua berusia 38 tahun. "Anak 4, cucu 3, cucu paling besar umur 7 tahun, paling kecil 2,5 tahun," kata dia.
Seiring berjalannya waktu, Sadiyah menyadari pernikahan mereka harus ada dalam catatan negara setelah melihat tetangganya yang kesulitan mengurus warisan untuk anak-anaknua. Ia pun akhirnya meminta tolong pengurus RT setempat agar pernikahannya dan Suwarno dicatat.
"Ini kan gini ada tetangga yang sudah meninggal akhirnya ngurus surat warisan itu susah harus ada surat nikah. Jadi takutnya anak-anak nanti itu susah kalau ditinggal gitu loh," ungkapnya.
"Jadi saya bilang ke RT-nya, saya minta tolong Pak urusno . Ya wes ayo tak urusno gitu. Soalnya ada apa contoh-contoh sing nggak ini gitu loh. Jadi ya saya mikir anak saya ditinggal ya apa empat orang. Takutnya ada apa gegeran (bertengkar) atau apa. Yang dibutuhkan harus surat nikah begitu," imbuhnya.
Selama mengurus pencatatan pernikahan, Sadiyah sama sekali tak mengalami kesulitan. Semuanya dipermudah, mulai dari surat nikah hingga kartu keluarga (KK) telah dia dapatkan.
"Saya kan ada tetangga yang mantan RW. Jadi dibantu sama dia gitu. Cuma minta KTP sama apa-apa yang keperluannya diminta. Loh ayo mumpung gratis. Ayo tak urusno," ungkap dia.
Saat ditanya apakah selama menikah siri keduanya mengalami kesulitan mengurus dokumen, Sadiyah mengaku tidak ada. Bahkan, anak-anaknya pun mudah dalam menempuh pendidikan hingga menyandang gelar Sarjana. "Gak (ada kesulitan), sampai anak saya yang paling kecil yang nomor 4 itu sudah S2," terangnya.
Sadiyah pun merasa senang kini telah memiliki dokumen resmi pernikahan. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota.
"Saya terima kasih untuk Pemerintah Surabaya yang membantu ini wis gak bisa diomongkan seberapa banyaknya terima kasih saya," pungkas dia.