Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kadernya Membangkang, Ketua DPC PDIP Surabaya Tak Berkomentar

Ilustrasi Pilkada Surabaya. IDN Times/Mardya Shakti

Surabaya, IDN Times - Tubuh PDI Perjuangan (PDIP) mendapatkan ancaman dari kader dan akar rumputnya yang membelot ke tim lawan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya. Sementara di satu sisi, PDIP berdiri sendiri sebagai tim pengusul tanpa ada koalisi dengan partai politik lain. Namun hingga kini, DPC PDIP Surabaya memilih diam.

1. PDIP Surabaya tak berkomentar dengan adanya pembelotan

Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono. Dokumentasi DPC PDIP Surabaya

Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan bahwa pihaknya memilih untuk tak berkomentar untuk sementara waktu ini. Padahal, kabar pembelotan hingga ancaman pengalihan suara dari jagoan PDIP yaitu Eri Cahyadi-Armuji ke tim lawan, Machfud Arifin-Mujiaman jadi bola panas jelang Pilkada 2020.

Ditambah lagi, dari barisan pembelot tersebut masih ada yang berstatus sebagai kader PDIP aktif. Bahkan ada pula salah satu kader senior PDIP di Surabaya, Mat Muchtar yang turut mendeklarasikan pembangkangan.

"Gak ada komentar saya," ujar Awi, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (9/11/2020).

2. Fokus pada pemenangan

Eri-Armuji saat debat perdana Pilkada Surabaya, Rabu (4/11/2020). YouTube/KPU Surabaya

Awi memutuskan untuk lebih fokus dalam pemenangan paslon Eri-Armuji. Saat ini timnya juga harus memastikan bahwa pembelotan tersebut tak berdampak pada pencurian suara yang saat ini sudah terdeteksi sebagai calon pemilih Eri-Armuji.

"Kami terus bergerak, solid, kompak, untuk menghimpun suara dukungan di masyarakat terhadap Calon Walikota Eri Cahyadi dan Calon Wakil Walikota Armuji. Kami bergerak memastikan setiap suara masyarakat berujung kehadiran di TPS," tuturnya.

3. Hasto ancam pecat kadernya yang membelot

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sebelumnya beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menegaskan akan memecat siapa saja kadernya yang melakukan pembangakan serta tidak mentaati perintah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dalam hal ini, para kader PDIP pendukung Machfud-Mujiaman pun sudah dapat dikatakan membangkang.

"Sanksi bagi kader membelot? Pecat!" tegas Hasto, Jumat (23/10/2020).

4. Para pembangkang janjikan suara 40 persen kepada tim lawan

Banteng Ketaton Kota Surabaya deklarasi dukungan kepada Machfud Arifin-Mujiaman di Jalan Raya Pandegiling, Minggu (8/11/2020). Dok. Istimewa.

Sebelumnya, para pembangkang ini menamai diri sebagai Banteng Ketaton. Tak hanya mendeklarasikan dukungannya kepada Machfud-Mujiaman, mereka juga mengancam akan menyisir suara akar rumput dari pihak Eri-Armuji dan mengalihkannya ke Machfud-Mujiaman. Bahkan, mereka menjanjikan suara sebesar 40 persen kepada pasangan mantan Kapolda Jawa Timur (Jatim) dan mantan Direktur Utama (Dirut) PDAM Surya Sembada tersebut.

"Kami memilih menolak mendukung Eri Armuji pada saat ini. Sebaliknya, kami mengalihkan suara untuk memenangkan MA-Mujiaman walaupun kawan dan rekan kami memilih jalan yang lain. Target hanya mengalihkan 40 persen suara PDI Perjungan Surabaya agar memilih pasangan MA dan Mujiaman,” ujar Ketua Deklarasi Banteng Ketaton, Andreas Widodo, Minggu (8/11/2020).

Share
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us