Kader HMI Tetap Gelar Aksi di DPRD Kota Malang

- kader HMI tetap gelar aksi di DPRD Kota Malang
- HMI resah dengan kondisi bangsa, menuntut perbaikan DPR RI dan Polri
- Lima anggota DPR RI kontroversial dinonaktifkan, HMI akan terus mengawal keputusan ini
1. HMI menyampaikan kalau mereka tetap melakukan aksi karena resah dengan bangsa hari ini

Ketua HMI Cabang Malang, Mirdan Idham menyampaikan kalau HMI tetap melakukan aksi hari ini karena mereka resah dengan situasi bangsa Indonesia hari ini. Menurutnya banyak masalah dari tubuh DPR RI hingga instansi Polri.
"Karena akumulasi keresahan yang panjang dan sudah beberapa hari yang lalu, menyebabkan teman-teman HMI merasa tergerak untuk menyampaikan suara yang sama atas nama instansi. Keresahan yang kami alami itu tentang kondisi bangsa hari ini khususnya di tubuh DPR," terangnya.
2. HMI menurut agar DPR RI dan Polri untuk berbenah

Mirdan menyampaikan kalau pada aksi hari ini, mereka menyuarakan tuntutan agar DPR RI dan Polri untuk berbenah. Kepada Polri, ia meminta agar tidak ada lagi tindakan represif kepada masyarakat yang menyuarakan pendapat di tempat umum.
"Kemudian agar lembaga DPR ini diatur dengan sebaik-baiknya, kalau bahasa teman-teman itu agar dirombak dan diatur bagaimana komposisinya atau bagaimana statemen-statemen mereka harus menyadari bahwa mereka ada publik figur yang tidak boleh membuat pernyataan yang menyebabkan amarah," tegasnya.
Tuntutan ini kemudian diterima dan ditandatangani langsung oleh Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita. Langkah Amithya ini juga diikuti oleh perwakilan keenam fraksi di DPRD Kota Malang.
3. Lima anggota DPR RI kontroversial dinonaktifkan, HMI tegaskan akan terus mengawal

Lima anggota DPR RI yang membuat statement kontroversial hingga membuat masyarakat marah telah dinonaktifkan, mereka diantaranya Ahmad Sahroni, Ekonomi Patrio, Uya Kuya, Nafa Urbach, dan Adies Kadir. Mirdan mengapresiasi langkah para ketua fraksi di DPR RI, tapi ia menegaskan bahwa HMI akan terus mengawal keputusan ini.
"Penonaktivan itu tetap dipantau oleh teman-teman HMI, artinya punishment itu tetap dikawal oleh teman-teman HMI. Kalau misalkan itu hanya berefek ringan saja, maka akan kita lakukan aksi demonstrasi lagi," pungkasnya.