Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Kasus bayi kembar siam merupakan hal yang langka terjadi. Di Kabupaten Tulungagung ini merupakan kasus pertama. Meskipun pihak RSUD dr Iskak memiliki peralatan yang lengkap untuk melakukan operasi pemisahan, namun mereka tidak berani mengambil resiko. Operasi pemisahan sendiri akan dilakukan di RSUD dr Soetomo Surabaya. Hal ini dikarenakan rumah sakit tersebut pernah menangani kasus serupa.

1. Tidak terdeteksi saat dilakukan USG

Suasana konferensi pers bayi kembar siam di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Dokter spesialis bedah anak RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Ririd Tri Pitaka mengatakan kondisi bayi kembar siam ini tidak terdeteksi selama proses kehamilan. Dari hasil USG hanya diketahui bahwa sang ibu mengandung bayi kembar dalam kondisi sungsang. Kondisi bayi tersebut baru diketahui saat proses operasi caesar di RS Bhayangkara Tulungagung. "Bayi ini dilahirkan pada 17 April lalu," ujarnya, Selasa (23/4/2024).

2. Sel telur gagal memisah secara sempurna

Kondisi bayi kembar siam di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ istimewa

Ririd menjelaskan, secara medis bayi mengalami kondisi kembar siam dikarenakan sel telur gagal memisah secara sempurba dalam proses pembuahan. Dari hasil pemeriksaan sementara, tulang ekor bawah dan usus besar bagian bawah bayi kembar siam ini menyatu.

"Skrotum atau kantong kulit yang menggantung dibawah pangkal penis ada namun testisnya hanya dua," tuturnya.

3. Hindari bayi kembar siam alami kembung

Perawat saat hendak masuk ruang perawatan bayi kembar siam di RSUD dr Iskak Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Karena kondisi ini, tim akan selalu menjaga agar bayi kembar siam ini tidak terserang penyakit. Dikhawatirkan jika salah satu diantaranya sakit maka akan cepat menular ke yang lain. Selain itu mereka juga menjaga bayi agar tidak mengalami kembung.

"Karena anusnya hanya satu sehingga digunakan secara bergantian," pungkasnya.

Editorial Team